Seorang pria dikecam usai lebih memilih nasi set Jepang ketimbang nasi campur Malaysia. Bahkan, dengan harga Rp 115 ribu, menurutnya nasi set Jepang terasa lebih sepadan.
Ekonomi dunia yang sedang bergejolak memberikan efek buruk terhadap berbagai industri, termasuk industri kuliner. Banyak warung makan sederhana terkena dampaknya.
Warung yang tadinya jadi pilihan ekonomis, kini harga menunya menjadi tidak jauh beda dengan makanan-makanan di restoran.
Bahkan, ada juga mereka yang menganggap makanan di restoran Jepang jauh lebih sepadan dibandingkan makanan nasi campur tradisional. Sebab, harganya tidak jauh beda dengan pilihan yang lebih sehat.
Sayangnya, tidak semua orang menyetujui anggapan ini. Banyak juga yang masih berpegang teguh untuk tetap membeli nasi rumahan karena berbagai faktor.
Belum lama ini seorang pria dikecam karena mempromosikan makanan khas Jepang ketimbang nasi campur Malaysia karena harga yang lebih sepadan. Unggahannya telah memicu reaksi keras dari netizen.
Hal itu berawal dari unggahannya di media sosial Thread.
Pria yang tidak diketahui identitasnya ini menyarankan warga Malaysia untuk berhenti makan nasi campur atau nasi ekonomis dua kali sehari hanya untuk menghemat uang.Terlebih ketika warga Malaysia itu sebenarnya berpenghasilan RM 10.000 (Rp 38,5 juta) per bulan atau kekayaannya lebih dari satu juta ringgit (sekitar Rp 3,8 M), lapor thesun.my (14/05/2025).
Pria ini lebih khawatir akan kesehatan orang-orang tersebut. Ia menyarankan warga Malaysia lain beralih ke paket makanan Jepang yang menawarkan pilihan makanan dengan gizi lebih seimbang. Sebab, pria ini percaya kondisi kesehatan yang menurun pada akhirnya menghabiskan lebih banyak biaya.
Di dalam satu piring nasi campur sebenarnya juga bisa diisi dengan sayur dan lauk bergizi seimbang. Namun, entah mengapa pria ini menganggap paket makanan Jepang punya pilihan lebih sehat.
Ia menggambarkan senampan paket set makanan Jepang terdiri dari buah-buahan, salmon, sup miso, sepiring kecil salad, nasi, dan chawanmushi. Selain itu, harganya juga terbilang masih terjangkau. Pilihan lengkap seperti ini hanya dihargai sekitar RM 25 atau Rp 96.427.
Pria tersebut menunjukkan set makanan Jepang lengkap yang ia nikmati.
Ia memberi foto itu dengan keterangan, “Hidangan di bawah ini harganya RM 25 (Rp 96.427)-30 (Rp 115.712), seimbang, tinggi protein, kaya omega-3, termasuk sayuran, dan cocok untuk semua orang (tanpa daging babi, tanpa daging sapi).”
Meskipun lebih menyarankan masyarakat Malaysia untuk beralih ke makanan set Jepang, tetapi pria ini menganggap tidak ada yang salah dengan nasi ekonomis. Ia hanya ingin menekankan bahwa jika ada yang memiliki daya beli lebih tinggi, sebaiknya mempertimbangkan pilihan lebih baik.
“Tentu saja ada hal-hal yang lebih baik atau lebih murah dan juga lebih mahal tetapi lebih baik,” ujarnya.
Dari sisi kesehatan, pria itu membandingkan kandungan gula dan minyak antara nasi set Jepang dan nasi ekonomis.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Menurutnya di nasi ekonomis, seseorang mungkin bisa makan 1 daging dan 2 sayur, tetapi sebagian besar hidangan mengandung banyak gula dan minyak.
“2 sendok makan minyak = 1 mangkuk nasi dalam kalori,” jelasnya.
Sarannya mungkin terlihat baik karena mau mengajak orang lain untuk mengonsumsi makanan lebih sehat. Sayangnya, banyak netizen tidak menerimanya dengan baik.
Banyak yang berpendapat bahwa makanan sehat bukan berarti harus menghabiskan lebih banyak uang.
Netizen menganggap ada juga pilihan nasi campur yang lebih sehat dan memiliki nilai gizi yang sama dengan makanan Jepang. Bahkan, nasi ekonomis atau nasi campur itu bisa jadi pilihan yang lebih dekat dengan akses warga lokal.
Seorang pengguna dengan nama akun daily muscle juga menyarankan untuk makan nasi campur daripada makanan mahal yang tidak masuk akal.
Menurutnya, masakan di restoran juga pasti masih menggunakan minyak dan bahan-bahan kurang baik. Trik terbaik yaitu memasak sendiri makanan sehingga bisa mengontrol semua bahan, termasuk minyak.
“Hanya karena makanan itu murah, bukan berarti tidak baik untuk Anda. Dan hanya karena mahal, bukan berarti lebih sehat,” komentar netizen lain.
Netizen lain juga menganggap kalau omongan itu sebenarnya hanya ditujukan untuk orang kaya. Sebab, banyak makanan sehat di warung nasi campur yang bisa menjadi pilihan lebih baik.
“Tidak perlu sombong hanya karena Anda mampu membeli lebih banyak. Bersikaplah rendah hati dan hormati orang lain,” ujar netizen ini.