Sebuah video diunggah oleh pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi korban orderan fiktif. Ada pesanan bakso senilai Rp 1 juta yang tak jelas penerimanya.
Orderan fiktif atau orderan palsu tak bertuan meresahkan para pengemudi ojek online. Biasanya orderan seperti ini memiliki nominal yang sangat besar dengan pembayaran tunai yang mencurigakan.
Alhasil para pengemudi ojol lantas harus menanggung kerugian tersebut. Tidak jarang total kerugiannya setara dengan hasil bekerja selama beberapa hari yang telah dikumpulkan susah payah.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Seorang pengemudi ojol melalui akun TikTok @baguskompor (9/5) membagikan kemalangan yang dialami. Ketika ia bekerja di malam hari, ia menjadi salah satu korban orderan fiktif dengan angka yang besar.
“Ini ada orderan bakso tunai seharga Rp 1 juta, tapi aku antarkan ke alamatnya orangnya benar-benar tidak order,” ujar pengemudi ojol tersebut.
Dalam videonya ia menyebut bahwa pesanan tersebut atas nama Indra. Sementara pria bernama Indra yang ditemuinya di lokasi tampak kebingungan dan mengaku sama sekali tidak pernah memesan makanan secara online.
Pengemudi ojol yang juga tak kalah kebingungan sampai mengonfirmasi berkali-kali kepada Indra dan tetangga di sekitarnya. Namun warga setempat menyebut sudah ada beberapa kejadian serupa yang terjadi di sekitar pemukiman tersebut.
Melansir informasi yang diberikan dalam videonya, kejadian tersebut berlangsung di Semarang. Setelah dipastikan bahwa orang yang ditemui di lokasi tidak memesan makanannya, pengemudi ojol tersebut lantas melaporkan kepada perusahaan yang menaunginya.
Beruntung, pihak perusahaan menerima klaim atas orderan fiktif senilai Rp 1 juta. Di tengah kesulitan yang dialami, pengemudi ojol tersebut kemudian membagikan makanan tak bertuan itu ke masjid dan panti asuhan.
Video yang ditonton lebih dari 65 ribu kali ini mendapat perhatian dari banyak netizen. Terutama netizen yang juga berprofesi sebagai pengemudi ojol dan pernah merasakan kasus serupa.
“Kayaknya alamat bocor, Bang. Kemarin (saya) juga gitu alamat dan nama sesuai tetapi lihat aplikasi pemilik rumah memang gak order,” tulis salah satu netizen.
“Biasanya debt collector iseng, mungkin yang bersangkutan ada pinjaman uang kalau memang sering dapat orderan fiktif,” timpal netizen lainnya.
Menurut para pengemudi ojol di kolom komentar, akhir-akhir ini sering terjadi teror dari penagih hutang yang dilakukan melalui pesanan makanan fiktif ke alamat rumahnya. infofood sudah mencoba menghubungi pengemudi ojol, namun belum ada konfirmasi yang diberikan.