Tren Diet SkinnyTok di TikTok Bisa Sebabkan Gangguan Makan

Posted on

TikTok penuh dengan tren makan yang aneh hingga unik. Kini muncul tren diet ‘SkinnyTok’ yang bisa picu gangguan makan sampai kesehatan.

Media sosial seperti TikTok kini menjadi tempat berbagi informasi sampai munculnya tren-tren terbaru. Terutama tren di bidang makanan yang datang silih berganti.

Di antara sekian banyak tren makanan dan minuman yang ada di TikTok, baru-baru ini muncul tren makanan yang cukup aneh.

Dilansir dari Fox News (29/04), baru-baru ini SkinnyTok tengah menjadi pola diet yang populer. Tren yang berkembang di platform TikTok ini, berfokus pada konten-konten yang mengidealkan tubuh kurus secara ekstrem. Nama “Skinnytok” sendiri berasal dari gabungan kata “skinny” (kurus) dan “TikTok”.

Konten di bawah tag ini sering kali mempromosikan penurunan berat badan drastis, diet ketat, atau gaya hidup yang mengarah pada eating disorder (gangguan makan), sampai bisa menyebabkan tubuh kekurangan makanan.

Bahkan di akhir bulan April 2025, sudah ada lebih dari 60,000 video dari berbagai pengguna di TikTok yag membahas tentang SkinnyTok. Salah satunya influencer bernama Mandana Zarghami, ia merupakan pengusaha sekaligus seleb TikTok asal Miami, Florida.

“Apa yang kalian makan di belakang, akan terlihat di depan umum,” ungkap Zarghami. Ia menganggap SkinnyTok ini bisa membantu seseorang mengontrol porsi makan mereka, mendorong seseorang untuk lebih banyak bergerak sehingga orang akan merasa lebih sehat dari dalam dan luar tubuh.

Meski begitu Zarghami menyadari bahwa tren diet ini bisa memicu gangguan makan pada orang-orang yang rentan terkena gangguan makan.

“Saya sadar, ada beberapa video dengan tema SkinnyTok bisa menciptakan motivasi sampai mendorong seseorang untuk diet dan menjaga kesehatan. Tapi tren ini juga bisa berbahaya, karena mempopulerkan diet ketat sampai bentuk tubuh yang tidak realistik,” lanjutnya.

Menanggapi tentang tren diet ketat ini, Dr. Bret Osborn dari Florida juga mengungkapkan tanggapannya Menurutnya ia sudah sering melihat banyak orang yang mengalami masalah kesehatan serius karena diet ketat, termasuk wanita yang diet ekstrim sampai tulangnya retak karena kurang nutrisi.

“Ini merupakan krisis yang terus berkembang dan terus dipopulerkan di sosial media lewat tagar #SkinnyTok. Karena orang-orang berusia muda sering mendambakan bentuk tubuh yang ramping dan kurus, mereka rela diet sampai kelaparan dan tentunya tubuh mereka ini kekurangan energi dari kalori dan tubuh mereka sangat lemah,” lanjut Dr. Bret.

Menurut Dr. Bret, pada remaja dan dewasa muda, kekurangan gizi bisa mengganggu hormon, melemahkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan fungsi kognitif, dan bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada otak yang masih berkembang.

Dampak fisik dari kekurangan gizi bisa berupa kerontokan rambut, penurunan kepadatan tulang, dan dalam kasus yang parah, kerusakan struktural permanen.

Berat badan yang rendah rendah atau lemak tubuh yang sangat sedikit tidak selalu berarti seseorang sehat, jelas sang dokter.

“Kelaparan bukanlah suatu hal yang baik. Itu justru bentuk pengabaian seseorang terhadap kebutuhan nutrisi tubuh. “Tren SkinnyTok memanfaatkan kerentanan percaya diri pada anak muda, terutama perempuan, dengan mendorong mereka untuk memangkas berat badan, bukannya berkembang.” ungkap Dr. Bret.

Dr. Bret lebih menyarankan untuk orang-orang fokus meningkatkan masa otot dan olahraga. Karena kehilangan massa otot bisa menyebabkan masalah kesehatan di orang dewasa.

Jadi bagi orang-orang yang tertarik untuk mengikuti diet ketat ala SkinnyTok dengan membiarkan tubuh kelaparan, Dr. Bret menyarankan agar segera beralih ke diet yang lebih sehat. Tentunya dengan menyantap makanan yang bernutrisi yang bagus untuk kesehatan tubuh.

Gambar terkait giok 4d
Gambar terkait giok 4d
Gambar terkait giok 4d