Kisah Inspiratif Penjual Jus Berprestasi dari Malaysia

Posted on

Seorang penjual jus belia menjadi sorotan gegara prestasinya di sekolah. Ia yang belajar sambil berjualan buktikan tak ada penghalang untuk menjadi pintar.

Kerja keras dan kemauan yang tinggi menjadi pondasi yang paling kuat untuk meraih kesuksesan. Tak ada yang namanya batasan untuk meraih prestasi selagi melakukannya dengan sepenuh hati.

Segelintir orang juga berhasil membuktikan bahwa bekerja mencari pendapatan sambil menyeimbanginya dengan pendidikan bukan hal yang mustahil. Salah satu pembuktiannya dari seorang siswa yang menghabiskan hari-harinya dengan berjualan jus.

Melansir Weird Kaya (25/4) seorang siswa dari Sekolah Menengah Sains Muzaffar Shah, Ayer Keroh, Malaysia, menjadi sorotan gegara kerja kerasnya. Sejak bulan ramadan ia selalu membantu orang tuanya untuk berjualan jus setiap hari.

Kedai jus tempatnya bekerja bukanlah bisnis milik keluarga. Ibunya hanya seorang pembersih di sekolah dan ayahnya seorang pekerja konstruksi dengan pendapatan yang terbatas.

Qalidah, siswa yang mendapat sorotan, mengaku rela menghabiskan waktunya untuk bekerja demi menabung. Uang yang dikumpulkan disimpannya guna kebutuhan masuk perguruan tinggi setelah dirinya lulus dari sekolah menengah.

Cita-cita Qalidah adalah menjadi mahasiswa Teknik Elektro di Universiti Teknologi Petronas (UTP). Namun rutinitasnya bekerja mencari uang dibuktikan oleh Qalidah tidak menjadi penghambat untuk pendidikannya.

Sambil berjualan, setiap hari Qalidah selalu membawa buku pelajarannya untuk dipelajari. Usahanya terbukti dengan nilai SPM atau Sijil Pelajaran Malaysia yang mendapatkan nilai A untuk sembilan mata pelajaran.

SPM ini diperlukan oleh siswa untuk menentukan kelulusannya di sekolah sekaligus kesempatannya masuk di perguruan tinggi. Nilai A untuk setiap mata pelajaran berarti menunjukkan pencapaian siswa yang sangat baik dalam pelajaran tersebut.

Qalidah mengaku kerja kerasnya dalam belajar tak terlepas dari peran dan dukungan orang tua. Ada satu pesan yang selalu digenggamnya sebagai motivasi untuk mengejar mimpinya masuk ke perguruan tinggi.

“Mereka tidak pernah menjanjikan apapun jika nilaiku bagus, tetapi dukungan mereka adalah segalanya. Ibuku selalu bilang, ‘belajar yang rajin, jangan berujung seperti kami’. Aku selalu mengingat pesan itu hingga sekarang,” ujar Qalidah.

Sosoknya kini tengah menjadi sorotan terutama bagi pelajar di Malaysia. Melalui kisah Qalidah, terbukti bahwa tak ada yang mungkin jika seseorang terus melakukan kerja keras dengan disiplin dan tanpa henti.