Banyak jenis buah dan sayur masih ditemukan sampai sekarang, meski sudah ditemukan berabad-abad silam. Namun, ada juga beberapa jenisnya yang sekarang lenyap, padahal dulu dinikmati orang-orang. Apa saja ya?
Tomat, pisang, kentang, hingga bawang bombai adalah jenis buah dan sayur yang masih populer sampai sekarang. Jenis buah dan sayur ini punya sejarah panjang sejak pertama kali ditemukan, dibudidaya, hingga jadi panganan populer sampai sekarang.
Namun, beda cerita dengan buah dan sayur berikut ini. Mereka pernah dikonsumsi, tapi sekarang sudah tidak lagi. Bahkan eksistensinya lenyap sehingga banyak orang tak mengetahui jejaknya.
Mengutip Listverse (15/4/2025), inilah 5 buah dan sayur yang pernah ada, tapi sekarang amat jarang ditemukan dan bahkan lenyap:
Apel Taliaferro dibudidaya oleh Thomas Jefferson, seorang ‘founding father’ Amerika Serikat. Semasa hidup, ia memang dikenal juga sebagai tukang kebun handal. Jefferson menanam beberapa buah dan sayur di Monticello, tanah miliknya di Virginia.
Tak hanya itu, Jefferson hobi bereksperimen dengan buah dan sayuran. Ia membudidayakan 100 pohon apel Taliaferro (Malus pumila) di tanah miliknya. Pria kelahiran 1743 itu bilang apel Taliaferro merupakan salah satu apel terlezat yang pernah dimakannya.
Apel Taliaferro merupakan salah satu dari dua apel yang ditanam Jefferson untuk digunakan sebagai sari buah apel. Diameternya sekitar 1-2 inch atau sekitar 2,5-5 cm. Warnanya putih dengan garis-garis merah.
Saat ini buah apel Taliaferro sudah tidak ada. Diyakini varietas apel tersebut telah punah bersama pohonnya. Beberapa orang pun mengklaim telah menemukan apel Taliaferro, tetapi hal tersebut belum pernah diverifikasi.
Medlar punya sejarah panjang karena dianggap sebagai buah penting di Yunani dan Roma Kuno. Buah ini merupakan makanan manis selama musim gugur dan musim dingin, terutama pada masa sebelum gula menjadi komoditas.
Pohon medlar (Mespilus germanica) menghasilkan bunga putih kemerahan yang akan berubah menjadi buah bulat berwarna cokelat. Saat matang, buah ini menjadi lunak dan menyerupai saus apel pedas.
Bentuk medlar dianggap tidak menarik, bahkan disebut “pantat terbuka” dan “pantat anjing”. Buah ini pernah populer di Inggris, tapi sekarang jejaknya sudah sangat sedikit. Kalaupun ada yang mengonsumsinya, biasanya medlar dijadikan bahan pembuatan jelly dan liquors.
Earthnut pea merupakan jenis umbi mirip kentang yang berasal dari Afrika Utara dan Eropa, khususnya wilayah Mediterania. Umbi ini berasal dari tanaman dengan nama latin Lathyrus tuberosus. Tanaman ini dapat tumbuh sepanjang 2 meter dan menghasilkan umbi earthnut pea.
Warnanya cokelat dengan ukuran diameter bisa mencapai 5 cm. Umbi earthnut pea dulunya merupakan makanan pokok bagi suku-suku asli Amerika. Bahkan umbi ini pernah menjadi pengganti kentang selama Perang Dunia II.
Earthnut pea mengandung banyak pati sehingga cocok digunakan untuk membuat tepung atau bantu mengentalkan sup. Rasanya disebut manis, seperti kacang-kacangan. Dapat dimakan mentah atau dimasak.
Namun, eksistensi earthnut pea memudar seiring dikenalnya kentang. Tanaman kentang diketahui tumbuh lebih cepat dan menghasilkan ukuran umbi yang lebih besar.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.