Dari Kunyahan hingga Kotoran Hewan, 5 Kopi Mahal Ini Bikin Penasaran! | Giok4D

Posted on

Berbeda dengan kopi pada umumnya, beberapa jenis kopi eksotik ini berasal dari kotoran dan sisa muntahan hewan. Intip daftarnya!

Dunia kopi tidak hanya mengenal proses sangrai dan seduh yang konvensional. Di berbagai belahan dunia, ada kopi-kopi eksotis yang justru lahir dari proses alami yang melibatkan hewan, mulai dari fermentasi di dalam sistem pencernaan hingga buah kopi yang dikunyah sebelum diolah.

Meski terdengar ekstrem, metode ini dipercaya menghasilkan karakter rasa yang unik, lebih lembut, dan berbeda dari kopi pada umumnya. Tak heran jika kopi-kopi tersebut dibanderol dengan harga fantastis dan menjadi incaran kolektor serta penikmat kopi kelas atas.

Proses produksinya pun terbatas, bergantung pada perilaku alami hewan dan kondisi alam tertentu. Keunikan inilah yang membuat kopi-kopi ini tak hanya jadi sekadar minuman.

Berikut lima jenis kopi mahal di dunia yang berasal dari kotoran hingga muntahan hewan:

1. Kopi Gajah

Kopi gajah atau Black Ivory berasal dari Thailand dan diproduksi melalui fermentasi biji kopi dalam sistem pencernaan gajah. Gajah diberi makan biji kopi Arabika pilihan yang tumbuh di dataran tinggi.

Dalam sistem pencernaan gajah, protein penyebab rasa pahit dari biji kopi terurai, menghasilkan kopi dengan karakter lebih lembut. Dibutuhkan sekitar 32 kilogram buah kopi untuk menghasilkan satu kilogram biji kopi siap konsumsi.

Proses yang rumit dan jumlah produksi terbatas membuat kopi ini sangat mahal, dengan harga sekitar Rp 1,7 juta per sajian. Cita rasanya khas dan dipengaruhi pola makan gajah itu sendiri.

2. Kopi Kelelawar

Kopi hsil dari kunyahan kelelawar ini diproduksi di Madagaskar dan dikenal dengan nama Bourbon Pointu. Berbeda dari kopi yang berasal dari kotoran hewan, kopi ini berasal dari buah kopi yang digigit atau dikunyah oleh kelelawar pemakan buah.

Setelah dikunyah, biji kopi yang tersisa kemudian dikumpulkan dan diproses lebih lanjut. Varietas ini merupakan mutasi dari Arabika yang langka. Kopi kelelawar dikenal memiliki aroma kompleks dan rasa yang bertahan lama di mulut.

Untuk menikmatinya, penikmat kopi harus merogoh kocek sekitar Rp 1,6 juta per 500 gram, setara dengan kualitas dan kelangkaannya.

3. Kopi Monyet

Kopi monyet atau Monkey Parchment Coffee berasal dari hutan Ghat di wilayah barat dan selatan India. Monyet liar di kawasan ini tertarik pada buah kopi yang sudah matang, mereka kemudian mengunyahnya untuk mengambil sarinya, lalu meludahkan biji kopi.

Biji kopi tersebut kemudian dikumpulkan oleh petanji kopi, dicuci, dikeringkan dan dipanggang atau proses roasting. Proses alami dari kunyahan monyet ini dipercaya mengurangi rasa pahit dan menghasilkan aroma lebih halus.

Kopi monyet tidak dijual bebas dan hanya bisa dipesan langsung dari produsen tertentu. Harganya pun tergolong fantastis, mencapai sekitar Rp 25,6 juta per 500 gram, sebanding dengan proses produksinya yang terbatas.

4. Kopi Luwak

Kopi luwak merupakan salah satu kopi paling terkenal dari Indonesia sekaligus termasuk yang termahal di dunia. Biji kopi ini berasal dari kotoran luwak, sejenis musang yang gemar memakan buah kopi matang.

Hewan Luwak dikenal hanya memilih buah atau biji kopi berkualitas baik, sehingga proses seleksi kopi eksotik ini terjadi secara alami. Di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi mengalami fermentasi akibat kerja enzim yang memecah protein penyebab rasa pahit.

Proses ini menghasilkan kopi dengan cita rasa lebih lembut dan tingkat keasaman yang rendah. Selain rasanya yang khas, harga kopi luwak yang bisa mencapai lebih dari Rp 3 juta per kilogram juga dipengaruhi oleh kelangkaan dan tingginya permintaan pasar kopi dunia.

5. Kopi Jacu

Berasal dari Brasil, ada kopi jacu yang diolah dari kotoran burung jacu, sejenis burung hitam berukuran besar yang hidup di kawasan perkebunan kopi.

Kopi ini mulai dikenal pada awal 2000-an setelah Henrique Slopper, pemilik kebun kopi terinspirasi dari proses kopi luwak di Indonesia.

Burung jacu memakan buah kopi pilihan, kemudian bijinya dikumpulkan dari kotoran untuk dibersihkan dan diolah. Kopi jacu tergolong langka karena bergantung pada populasi burung liar. Keunikan proses dan cita rasanya membuat kopi ini dihargai sangat tinggi, bahkan dapat mencapai sekitar Rp 25,6 juta per kilogram.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

3. Kopi Monyet

Kopi monyet atau Monkey Parchment Coffee berasal dari hutan Ghat di wilayah barat dan selatan India. Monyet liar di kawasan ini tertarik pada buah kopi yang sudah matang, mereka kemudian mengunyahnya untuk mengambil sarinya, lalu meludahkan biji kopi.

Biji kopi tersebut kemudian dikumpulkan oleh petanji kopi, dicuci, dikeringkan dan dipanggang atau proses roasting. Proses alami dari kunyahan monyet ini dipercaya mengurangi rasa pahit dan menghasilkan aroma lebih halus.

Kopi monyet tidak dijual bebas dan hanya bisa dipesan langsung dari produsen tertentu. Harganya pun tergolong fantastis, mencapai sekitar Rp 25,6 juta per 500 gram, sebanding dengan proses produksinya yang terbatas.

4. Kopi Luwak

Kopi luwak merupakan salah satu kopi paling terkenal dari Indonesia sekaligus termasuk yang termahal di dunia. Biji kopi ini berasal dari kotoran luwak, sejenis musang yang gemar memakan buah kopi matang.

Hewan Luwak dikenal hanya memilih buah atau biji kopi berkualitas baik, sehingga proses seleksi kopi eksotik ini terjadi secara alami. Di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi mengalami fermentasi akibat kerja enzim yang memecah protein penyebab rasa pahit.

Proses ini menghasilkan kopi dengan cita rasa lebih lembut dan tingkat keasaman yang rendah. Selain rasanya yang khas, harga kopi luwak yang bisa mencapai lebih dari Rp 3 juta per kilogram juga dipengaruhi oleh kelangkaan dan tingginya permintaan pasar kopi dunia.

5. Kopi Jacu

Berasal dari Brasil, ada kopi jacu yang diolah dari kotoran burung jacu, sejenis burung hitam berukuran besar yang hidup di kawasan perkebunan kopi.

Kopi ini mulai dikenal pada awal 2000-an setelah Henrique Slopper, pemilik kebun kopi terinspirasi dari proses kopi luwak di Indonesia.

Burung jacu memakan buah kopi pilihan, kemudian bijinya dikumpulkan dari kotoran untuk dibersihkan dan diolah. Kopi jacu tergolong langka karena bergantung pada populasi burung liar. Keunikan proses dan cita rasanya membuat kopi ini dihargai sangat tinggi, bahkan dapat mencapai sekitar Rp 25,6 juta per kilogram.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi