Salt Bae selalu jadi sorotan usai gayanya menabur garam viral pada 2017. Perjalanan kariernya dipenuhi berbagai kontroversi, termasuk kabar meruginya bisnis kuliner Salt Bae di Inggris hingga Rp 113 miliar!
Nusret Gökce alias Salt Bae mengawali kariernya sebagai tukang daging (butcher) sejak muda. Kemudian, dalam sekejap, pria kelahiran Turki ini mendapat sorotan dunia karena gaya uniknya menabur garam viral.
Salt Bae menekuk satu tangannya untuk kemudian menaburkan garam kasar dari jauh ke atas potongan daging. Sejak saat itu, bisnis restorannya semakin populer.
Banyak artis, politisi, atlet, hingga tokoh publik dunia lain, tertarik makan di restorannya. Seiring waktu, Salt Bae juga berhasil menggaet partner bisnis untuk melakukan ekspansi restorannya secara global.
Salt Bae diketahui punya restoran di Eropa, Timur Tengah, Inggris, hingga Amerika Serikat. Namun, perjalanan Salt Bae tak selalu mulus.
Dikutip dari Mirror UK (22/12), cabang restoran Salt Bae di London menuai sorotan negatif dari banyak orang. Hal ini lantaran harga menunya yang terlampau mahal.
Banyak kritikus kuliner dan pelanggan mempertanyakan ‘nilai’ makanan tersebut. Mereka menyebut pengalaman bersantap di restoran Salt Bae terlalu mahal dan mengecewakan.
Lalu banyak ulasan online menuduh staf bersifat memaksa. Ditambah lagi potret-potret hidangan yang terlihat tak memikat selera, meski sudah dibanderol tinggi.
Mirror UK menulis, dampak finansial dari hal tersebut kini terlihat jelas. Baru-baru ini bisnis Salt Bae di Inggris dilaporkan mengalami kerugian lebih dari 5 juta pound sterling atau sekitar Rp 113 miliar. Upaya mereka memperbaiki kondisi dengan menurunkan harga menu, disebut gagal.
Di Amerika Serikat, situasinya bahkan lebih buruk. Satu per satu, lokasi Nusr-Et di New York, Boston, Dallas, Las Vegas, dan Beverly Hills telah tutup. Kini hanya ada 2 restoran yang masih beroperasi di sana.
Hal buruk lainnya, Salt Bae baru-baru ini kalah dalam pertempuran selama 2 tahun untuk menghentikan bisnis makanan lain mendaftarkan merek dagang dengan kata “SALT”.
Tribunal Inggris memutuskan bahwa istilah tersebut terlalu umum dan menolak klaim bahwa para pelanggan mengaitkannya secara eksklusif dengan Salt Bae. Jadi, perusahaannya diminta untuk bayar biaya.
Kontroversi lain pun selalu membayangi Salt Bae. Ia juga pernah menghadapi tuduhan menahan tip staf, melanggar protokol keselamatan Covid, dan terlalu ikut campur dalam perayaan Piala Dunia Argentina pada tahun 2022.
Namun, terlepas dari masalahnya, Salt Bae jauh dari kata gagal. Ia masih memiliki lebih dari 50 juta followers Instagram dan terus membuka serta mengoperasikan restoran di Turki, Eropa, dan Timur Tengah.
Selain itu, klip video dirinya memotong daging di Instagram, masih menjadi viral setiap kali ia mengunggahnya.




