Bukan Cuma Manis, 7 Makanan Sehari-hari Ini Bisa Picu Peradangan Tubuh

Posted on

Kondisi peradangan di tubuh bisa menjadi masalah jika terjadi terus-menerus atau tanpa pemicu yang jelas. Sebagai solusi, coba perhatikan pola makan harian.

Selama ini, radang sering dikaitkan dengan konsumsi minuman manis atau makanan dengan bahan pengawet. Padahal, ada sejumlah makanan yang yang bisa memicu peradangan bila tidak dikonsumsi dengan cara yang tepat. Apa saja?

Roti putih, nasi putih, dan produk biji-bijian olahan lainnya kehilangan serat alaminya saat diproses. Akibatnya, makanan ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Jika terjadi berulang, kondisi ini bisa memicu respons insulin berlebihan yang berkontribusi pada peradangan.

Daging merah memang sumber protein, tetapi konsumsi berlebihan atau cara memasak yang terlalu matang dapat menghasilkan senyawa yang memicu peradangan, terutama pada pembuluh darah. Risiko ini meningkat jika kamu sering mengonsumsi daging yang dibakar dibakar sampai gosong.

Kentang goreng dan camilan lain yang melalui proses masak suhu tinggi menghasilkan advanced glycation end products (AGEs). Senyawa ini berasal dari minyak yang teroksidasi dan dapat meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh. Pada akhirnya, kondisi ini bisa memicu peradangan. Sebagai gambaran, kentang goreng mengandung sekitar 312 kalori per porsi 100 gram.

Camilan renyah seperti keripik kentang dan wafer digemari banyak orang, tetapi kandungan lemak trans dan zat akrilamida di dalamnya bisa mengaktifkan sistem imun. Jika dikonsumsi terlalu sering, kondisi ini dapat memicu peradangan kronis.

Minum teh atau kopi setelah makan sudah jadi kebiasaan umum. Namun, bila disertai konsumsi kue atau biskuit tinggi gula tersembunyi, maka kebiasaan ini dapat memengaruhi keseimbangan bakteri usus dan memicu peradangan pada jaringan lemak. Jadi, pastikan makanan pendamping teh atau kopi milikmu tergolong makanan sehat.

Minyak seperti minyak bunga matahari atau canola mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah tinggi. Tanpa keseimbangan dengan omega-3, asupan ini bisa mendorong tubuh ke arah kondisi proinflamasi. Minyak-minyak ini mengandung sekitar 884 kalori per 100 gram. Sebagai solusi, gunakan minyak kelapa yang diproses dingin dalam jumlah sedang dan teratur.

Keju mengandung emulsifier dan lemak jenuh yang cukup tinggi. Pada sebagian orang, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan sensitivitas dan memperburuk peradangan dalam tubuh.

Makanan-makanan tersebut bukan sepenuhnya musuh. Namun, cara pengolahan, porsi, dan frekuensi konsumsinya sangat menentukan dampak bagi kesehatan. Jadi, pastikan mengonsumsinya dengan bijak.

Dilansir dari Times of India (24/12), berikut beberapa makanan yang bisa picu kondisi peradangan (inflamasi) tubuh:

1. Roti dan Nasi Putih

2. Daging Merah

3. Makanan Goreng

4. Keripik Kentang dan Wafer

5. Teh atau Kopi

6. Minyak Sayur Olahan

7. Keju

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Camilan renyah seperti keripik kentang dan wafer digemari banyak orang, tetapi kandungan lemak trans dan zat akrilamida di dalamnya bisa mengaktifkan sistem imun. Jika dikonsumsi terlalu sering, kondisi ini dapat memicu peradangan kronis.

Minum teh atau kopi setelah makan sudah jadi kebiasaan umum. Namun, bila disertai konsumsi kue atau biskuit tinggi gula tersembunyi, maka kebiasaan ini dapat memengaruhi keseimbangan bakteri usus dan memicu peradangan pada jaringan lemak. Jadi, pastikan makanan pendamping teh atau kopi milikmu tergolong makanan sehat.

Minyak seperti minyak bunga matahari atau canola mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah tinggi. Tanpa keseimbangan dengan omega-3, asupan ini bisa mendorong tubuh ke arah kondisi proinflamasi. Minyak-minyak ini mengandung sekitar 884 kalori per 100 gram. Sebagai solusi, gunakan minyak kelapa yang diproses dingin dalam jumlah sedang dan teratur.

Keju mengandung emulsifier dan lemak jenuh yang cukup tinggi. Pada sebagian orang, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan sensitivitas dan memperburuk peradangan dalam tubuh.

Makanan-makanan tersebut bukan sepenuhnya musuh. Namun, cara pengolahan, porsi, dan frekuensi konsumsinya sangat menentukan dampak bagi kesehatan. Jadi, pastikan mengonsumsinya dengan bijak.

4. Keripik Kentang dan Wafer

5. Teh atau Kopi

6. Minyak Sayur Olahan

7. Keju

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi