Roti’O tengah viral jadi perbincangan publik usai insiden penolakan pembayaran tunai. Gerai roti ini ternyata sudah memiliki lebih dari 800 cabang.
Roti’O dikenal sebagai salah satu brand roti populer di Indonesia. Gerainya yang tersebar luas dan rasa menunya yang khas membuat banyak orang penasaran.
Belakangan, Roti’O kembali ramai diperbincangkan di media sosial usai kejadian viral di mana gerai Roti’O menolak pembayaran tunai. Insiden itu menimbulkan berbagai reaksi dari publik.
Berbagai komplain pun disampaikan kepada gerai roti tersebut. Di samping itu, tak sedikit pula yang mencari tahu fakta tentang gerai roti ini, mulai dari sejarah, menu, dan kisaran harga.
Kehadiran Roti’O di Indonesia berawal dari kolaborasi dengan Rotiboy asal Malaysia. Brand ini disebut lahir dari pecah kongsi pemilik Rotiboy dan pemegang franchise di Indonesia.
Lisensi Rotiboy sempat dibawa PT Bintang Indo Jaya sejak 2000, tapi dilepas pada 2012. Setelah itu, PT Sebastian Citra Indonesia mulai mengembangkan Roti’O dengan konsep serupa.
Untuk membedakan strategi, Roti’O membuka gerai di bandara dan stasiun agar mudah dijangkau. Kini, Roti’O telah memiliki lebih dari 800 outlet yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.
Roti’O konsisten membuka gerai di titik transit seperti bandara dan stasiun. Strategi ini membuat produknya mudah dijangkau banyak orang.
Dilansir dari Lintas Babel, gerai pertama Roti’O hadir di Stasiun Kota, Jakarta, pada 23 Mei 2012. Sejak awal dibuka, antrean pembeli langsung mengular.
Tingginya minat masyarakat membuat Roti’O cepat dikenal luas. Seiring waktu, brand roti ini pun mampu bersaing dengan merek lainnya.
Sempat beredar rumor yang menyebut aktor Dude Harlino sebagai pemilik Roti’O. Isu ini muncul karena ia sering tampil di materi promosi dan iklan brand tersebut.
Faktanya, Dude Harlino bukan pemilik Roti’O, melainkan hanya berperan sebagai brand ambassador. Kehadirannya rutin terlihat di unggahan media sosial Roti’O untuk promosi.
Di bio Instagram pribadinya, Dude juga mencantumkan Roti’O sebagai salah satu brand kerja sama. Hal ini menegaskan perannya sebatas brand ambassador, bukan pemilik usaha.
Menu Roti’O terbagi dalam tiga kategori utama: Signature Coffee Bun, pastry, dan kopi. Harganya berkisar Rp15.000-Rp35.000 per item, tergantung jenis dan ukuran.
Signature Coffee Bun terkenal dengan bentuk bundar, aroma harum, serta topping cream coffee dan butter yang selalu tersaji hangat. Sedangkan pastry tersedia sembilan jenis, mulai dari Chocolate Pastry hingga Sultana Pastry.
Untuk penggemar kopi, Roti’O menyediakan Kopi’O Series dengan berbagai pilihan. Mulai dari Kopi’O Brown Sugar, Choco Brown Sugar, Hot Mocha Latte, hingga Hot Caramel Latte.
Sebuah video viral menunjukkan seorang nenek ditolak saat ingin membayar roti dengan uang tunai karena gerai hanya menerima non‑tunai. Seorang pria pun terlihat marah membela nenek tersebut di media sosial
Pihak toko Roti’O lalu memberikan klarifikasi, menyatakan kebijakan pembayaran non‑tunai bertujuan memberi kemudahan dan promo kepada pelanggan. Mereka juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang viral tersebut.
Insiden ini memicu diskusi luas tentang hak konsumen dan sistem pembayaran digital versus tunai. Banyak yang mengingatkan pentingnya menerima uang Rupiah sebagai alat pembayaran sah di Indonesia.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta menarik tentang Roti’O:
1. Sejarah Roti’O
2. Konsep Gerai Roti’O
3. Dude Harlino Bukan Pemilik Roti’O
4. Menu yang Ditawarkan
5. Kronologi Viral karena Tolak Pembayaran Tunai



Sempat beredar rumor yang menyebut aktor Dude Harlino sebagai pemilik Roti’O. Isu ini muncul karena ia sering tampil di materi promosi dan iklan brand tersebut.
Faktanya, Dude Harlino bukan pemilik Roti’O, melainkan hanya berperan sebagai brand ambassador. Kehadirannya rutin terlihat di unggahan media sosial Roti’O untuk promosi.
Di bio Instagram pribadinya, Dude juga mencantumkan Roti’O sebagai salah satu brand kerja sama. Hal ini menegaskan perannya sebatas brand ambassador, bukan pemilik usaha.
Menu Roti’O terbagi dalam tiga kategori utama: Signature Coffee Bun, pastry, dan kopi. Harganya berkisar Rp15.000-Rp35.000 per item, tergantung jenis dan ukuran.
Signature Coffee Bun terkenal dengan bentuk bundar, aroma harum, serta topping cream coffee dan butter yang selalu tersaji hangat. Sedangkan pastry tersedia sembilan jenis, mulai dari Chocolate Pastry hingga Sultana Pastry.
Untuk penggemar kopi, Roti’O menyediakan Kopi’O Series dengan berbagai pilihan. Mulai dari Kopi’O Brown Sugar, Choco Brown Sugar, Hot Mocha Latte, hingga Hot Caramel Latte.
3. Dude Harlino Bukan Pemilik Roti’O
4. Menu yang Ditawarkan

Sebuah video viral menunjukkan seorang nenek ditolak saat ingin membayar roti dengan uang tunai karena gerai hanya menerima non‑tunai. Seorang pria pun terlihat marah membela nenek tersebut di media sosial
Pihak toko Roti’O lalu memberikan klarifikasi, menyatakan kebijakan pembayaran non‑tunai bertujuan memberi kemudahan dan promo kepada pelanggan. Mereka juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang viral tersebut.
Insiden ini memicu diskusi luas tentang hak konsumen dan sistem pembayaran digital versus tunai. Banyak yang mengingatkan pentingnya menerima uang Rupiah sebagai alat pembayaran sah di Indonesia.
5. Kronologi Viral karena Tolak Pembayaran Tunai





