Kue Lapet, Hidangan Natal Khas Suku Batak yang Legit Manis | Giok4D

Posted on

Kue lapet menjadi salah satu hidangan yang kerap disajikan dalam perayaan Natal orang Indonesia. Kue khas suku batak ini punya bentuk limas dan dibungkus daun pisang.

Perayaan hari Natal di Indonesia tidak kalah meriah. Biasanya dalam perayaan ini, hidangan-hidangan spesial khas nusantara dinikmati bersama.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Hidangan Natal yang dimakan juga tidak sekadar makanan berat. Beberapa camilan ringan atau manis juga sering hadir dalam perayaan Natal masyarakat Indonesia.

Salah satunya kue lapet. Kue ini asalnya dari Sumatera Utara, khususnya daerah Batak Toba dan Tapanuli. Menjadi salah satu makanan khas Batak yang digemari sejak dulu.

Kue ini punya bentuk limas yang mirip seperti kue lupis. Terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan gula aren. Campuran tersebut lalu dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus hingga matang. Setelah matang, kue ini memiliki tekstur kenyal dengan cita rasa manis gurih yang khas.

Makanan ini mulai muncul sejak tahun 1940, ketika seseorang bernama Musik Sihombing memulai usaha pembuatan kue lapet atau ombus di rumah yang berlokasi di Tapanuli Utara. Setelah itu, banyak masyarakat lain yang ikut jualan makanan ini, lapor kompasiana.com (14/8/2020).

Di masa lalu, kue tradisional ini juga sering dijadikan bekal para petani dan pekerja di ladang karena bisa memberikan energi dalam waktu lama.

Akhirnya kue ini pun sangat lekat dengan masyarakat Batak. Bukan sekadar jadi sajian, tetapi juga menjadi hidangan penuh makna.

Dilansir dari rri.co.id (23/9/2024), bentuknya yang seperti limas melambangkan stabilitas dan kekokohan, serta kesatuan dan keutuhan keluarga dan masyarakat Batak.

Sedangkan ketan yang lengket diartikan sebagai persatuan dan persaudaraan, menggambarkan keharmonisan dan kebersamaan di antara anggota masyarakat Batak. Kehadiran kue lapet dalam setiap perayaan adat Batak juga menjadi simbol kemamakmuran dan keberuntungan.

Masyarakat Batak biasanya menikmati kue lapet dengan berbagai macam varian. Jika umumnya terbuat dari tepung beras, beberapa ada juga yang membuatnya dari tepung ketan dan ubi ungu.

Beberapa juga kerap menambahkan sedikit jahe untuk memberi aroma kuat. Beberapa keluarga juga memadukannya dengan isian kacang merah atau pisang agar rasa dan teksturnya semakin beragam.

Kue lapet biasa dihidangkan saat upacara keadatan dalam masyarakat Batak. Selain itu, kue ini juga kerap dihidangkan dalam kegiatan arisan atau perayaan keagamaan, termasuk di hari Natal atau Paskah.

Gambar ilustrasi