Tak Cuma Kalkun, Ini 5 Hidangan Natal Ikonik di Berbagai Negara - Giok4D

Posted on

Perayaan Natal di berbagai negara tidak hanya identik dengan dekorasi dan tradisi keagamaan, tetapi juga dengan hidangan khas yang sarat makna budaya dan sejarah.

Dari Amerika Latin hingga Eropa, setiap daerah memiliki menu istimewa yang hanya muncul setahun sekali dan disiapkan dengan penuh tradisi dan kemeriahan. Ada hidangan yang proses pembuatannya melibatkan seluruh anggota keluarga, dan ada pula sajian yang disertai permainan kecil. serta kejutan menyenangkan di meja makan.

Beberapa makanan bahkan berakar dari tradisi ratusan tahun lalu yang memiliki pengaruh kolonial, hingga kreativitas masyarakat setempat.

Dilansir dari BBC (19/12/2025), berikut 5 tradisi makan Natal di berbagai negara yang unik dan menarik untuk disimak.

1. Venezuela – Hallacas

Di Venezuela, perayaan Natal identik dengan hallacas, hidangan nasional yang selalu hadir setiap akhir tahun. Makanan ini memiliki sejarah panjang sejak abad ke-15 dan ke-16, berakar dari masa kolonial.

Awalnya, hallacas dibuat oleh para budak yang memanfaatkan sisa-sisa makanan majikan mereka, lalu membungkusnya dengan daun pisang untuk dimasak di atas api bentuknya seperti pepes di Indonesia.

Kini hallacas dibuat dari adonan jagung yang diisi semur daging sapi, babi, atau ayam, dilengkapi kismis, zaitun, dan kapri. Proses pembuatannya cukup rumit sehingga menjadi tradisi keluarga, dilakukan bersama-sama menjelang Natal. Hallacas juga kerap dijadikan hadiah antar tetangga sebagai simbol kebersamaan.

2. Polandia – Barszcz Wigilijny

Perayaan Natal di Polandia dimulai sejak malam sebelumnya dengan sajian khas bernama barszcz wigilijny atau sup bit Malam Natal. Ketika bintang pertama terlihat di langit, keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan tanpa daging yang berjumlah setidaknya 12 menu, melambangkan bulan dalam setahun.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Tradisi makan ini diawali dengan berbagi wafer Natal, lalu menyantap barszcz. Sup ini terbuat dari bit merah yang dimasak bersama kaldu sayuran, cuka, dan bawang putih, lalu disaring hingga menghasilkan kuah bening berwarna merah rubi.

Biasanya sup ini ditambahkan uszka, sejenis hidangan pangsit kecil berisi jamur yang mengapung cantik di dalam mangkuk sup.

3. Denmark – Risalamande

Di Denmark, hidangan penutup Natal bernama risalamande selalu dinanti karena menyimpan kejutan. Dessert ini berupa puding nasi dingin yang dicampur krim kocok dan disajikan dengan saus ceri hangat. Keistimewaannya terletak pada satu buah almond utuh yang disembunyikan di salah satu porsi.

Siapa pun yang menemukannya harus merahasiakan hingga semua orang selesai makan, lalu berhak mendapatkan hadiah kecil. Tradisi ini berakar dari kebiasaan lama menyantap bubur oat manis saat Natal.

Pada akhir abad ke-19, bahan nasi dan krim mulai digunakan menjadikannya lebih mewah. Inspirasi risalamande juga kerap dikaitkan dengan tradisi kuliner Prancis yang menyembunyikan kacang dalam kue perayaan.

4. Portugal – Lampreia de Ovos

Portugal memiliki hidangan Natal yang unik bernama lampreia de ovos, berupa hidangan dessert berbahan dasar telur yang dibentuk menyerupai ikan lamprey. Hidangan ini berasal dari abad ke-15 dan diyakini diciptakan oleh para biarawati. Pada masa itu, putih telur digunakan untuk berbagai keperluan, menyisakan banyak kuning telur.

Dipadukan dengan melimpahnya gula, terciptalah dessert manis berwarna kuning cerah dengan tekstur seperti mie halus. Bentuk lamprey dipilih karena ikan tersebut sudah lama menjadi bagian penting budaya kuliner Portugal.

Menjelang Natal, lampreia de ovos banyak dijual di toko roti dalam kemasan cantik seperti hampers, terutama di wilayah dekat Sungai Minho dan Tejo.

5. Afrika Selatan – Malva Pudding

Natal di Afrika Selatan berlangsung dalam suasana musim panas, sehingga perayaannya sering diisi barbeku di tepi pantai, dan makan bersama keluarga. Untuk pencuci mulut, malva pudding menjadi pilihan favorit yang diberi sentuhan Natal.

Hidangan ini berasal dari abad ke-17, saat penjajah Belanda menetap di Cape Town dan memadukan resep puding gaya Eropa dengan bahan lokal seperti aprikot. Pada momen Natal, tambahan anggur Malvasia sering digunakan.

Malva pudding berupa sponge cake lembut dari telur, gula, tepung, dan selai aprikot. Setelah dipanggang, kue ini langsung disiram saus vanila hangat hingga meresap, menghasilkan tekstur lembut dan legit yang menenangkan.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

4. Portugal – Lampreia de Ovos

Portugal memiliki hidangan Natal yang unik bernama lampreia de ovos, berupa hidangan dessert berbahan dasar telur yang dibentuk menyerupai ikan lamprey. Hidangan ini berasal dari abad ke-15 dan diyakini diciptakan oleh para biarawati. Pada masa itu, putih telur digunakan untuk berbagai keperluan, menyisakan banyak kuning telur.

Dipadukan dengan melimpahnya gula, terciptalah dessert manis berwarna kuning cerah dengan tekstur seperti mie halus. Bentuk lamprey dipilih karena ikan tersebut sudah lama menjadi bagian penting budaya kuliner Portugal.

Menjelang Natal, lampreia de ovos banyak dijual di toko roti dalam kemasan cantik seperti hampers, terutama di wilayah dekat Sungai Minho dan Tejo.

5. Afrika Selatan – Malva Pudding

Natal di Afrika Selatan berlangsung dalam suasana musim panas, sehingga perayaannya sering diisi barbeku di tepi pantai, dan makan bersama keluarga. Untuk pencuci mulut, malva pudding menjadi pilihan favorit yang diberi sentuhan Natal.

Hidangan ini berasal dari abad ke-17, saat penjajah Belanda menetap di Cape Town dan memadukan resep puding gaya Eropa dengan bahan lokal seperti aprikot. Pada momen Natal, tambahan anggur Malvasia sering digunakan.

Malva pudding berupa sponge cake lembut dari telur, gula, tepung, dan selai aprikot. Setelah dipanggang, kue ini langsung disiram saus vanila hangat hingga meresap, menghasilkan tekstur lembut dan legit yang menenangkan.

Gambar ilustrasi