Menolak Tua! Ini Takaran Minum Kopi yang Bikin Awet Muda

Posted on

Kopi bukan hanya soal rasa dan semangat pagi. Penelitian terbaru menunjukkan minuman ini bisa berpengaruh pada usia sel tubuh.

Para ilmuwan meneliti efek konsumsi kopi terhadap telomer, bagian kromosom yang memengaruhi penuaan sel. Hasilnya menarik perhatian para penggemar kopi dan kesehatan.

Ternyata, jumlah kopi yang diminum setiap hari bisa berdampak pada proses penuaan biologis. Konsumsi moderat diduga memberi efek perlindungan sel.

Meski begitu, para peneliti menekankan pentingnya takaran yang tepat. Terlalu banyak kopi justru bisa menghilangkan manfaatnya, bahkan memberi risiko bagi tubuh.

Sebuah studi yang diterbitkan minggu ini di jurnal BMJ Mental Health menyebut konsumsi kopi bisa membantu memperlambat penuaan biologis.

Hasil ini berdasar pada pengukuran elemen seluler yang sensitif terhadap stres oksidatif dan inflamasi. Minum kopi secara rutin berpotensi melindungi sel dari kerusakan dini.

Dengan demikian, kopi bisa lebih dari sekadar penambah semangat pagi, tetapi juga bisa menjaga keremajaan tubuh dari dalam.

Para peneliti menduga efek anti-aging kopi terkait dengan kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasi di dalamnya.

Kedua elemen ini penting untuk menjaga integritas sel dan memperlambat kerusakan genetik. Kopi membantu menurunkan stres oksidatif, kondisi yang dikenal mempercepat penuaan sel.

Dengan begitu, sel tubuh bisa tetap sehat lebih lama. Namun peneliti menekankan belum ada bukti definitif bahwa kopi adalah penyebab langsung perlambatan penuaan. Hasil ini baru menunjukkan korelasi, bukan kausalitas.

Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi sekitar 3-4 cangkir kopi per hari adalah ‘zona aman’ untuk potensi manfaat seluler. Melebihi itu, keuntungannya tidak terdeteksi.

Dengan kisaran itu, kopi mungkin membantu menjaga sel kita tetap lebih muda, tanpa membawa risiko stimulus berlebihan oleh kafein.

Tentu saja, semua ini berlaku dalam konteks penelitian. Realitas tiap individu bisa berbeda tergantung kondisi kesehatan, gaya hidup, dan konsumsi kafein secara keseluruhan.

Pakar menekankan bahwa studi ini sifatnya observasional, artinya hanya menunjukkan adanya hubungan, bukan sebab-akibat. Jadi, bukan berarti kopi otomatis memperpanjang umur atau menghentikan penuaan.

Faktor lain seperti jenis kopi, waktu minum, gaya hidup, dan konsumsi zat lain bisa memengaruhi hasil. Penelitian tidak mencakup semua riwayat itu.

Dengan demikian, minum kopi tetap harus dengan bijak. Bukan dijadikan ‘obat anti-aging’, tapi sebagai bagian dari gaya hidup seimbang.

Dikutip dari New York Post (26/11) berikut penjelasannya:

1. Kopi Mencegah Penuaan

2. Mekanisme di Balik Khasiat Kopi

3. Takaran Aman Minum Kopi

4. Kinerja Kopi Cegah Penuaan

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Studi tersebut menunjukkan bahwa konsumsi sekitar 3-4 cangkir kopi per hari adalah ‘zona aman’ untuk potensi manfaat seluler. Melebihi itu, keuntungannya tidak terdeteksi.

Dengan kisaran itu, kopi mungkin membantu menjaga sel kita tetap lebih muda, tanpa membawa risiko stimulus berlebihan oleh kafein.

Tentu saja, semua ini berlaku dalam konteks penelitian. Realitas tiap individu bisa berbeda tergantung kondisi kesehatan, gaya hidup, dan konsumsi kafein secara keseluruhan.

Pakar menekankan bahwa studi ini sifatnya observasional, artinya hanya menunjukkan adanya hubungan, bukan sebab-akibat. Jadi, bukan berarti kopi otomatis memperpanjang umur atau menghentikan penuaan.

Faktor lain seperti jenis kopi, waktu minum, gaya hidup, dan konsumsi zat lain bisa memengaruhi hasil. Penelitian tidak mencakup semua riwayat itu.

Dengan demikian, minum kopi tetap harus dengan bijak. Bukan dijadikan ‘obat anti-aging’, tapi sebagai bagian dari gaya hidup seimbang.

3. Takaran Aman Minum Kopi

4. Kinerja Kopi Cegah Penuaan

Gambar ilustrasi