Meningkatnya harga bahan makanan membuat banyak orang mencari alternatif lebih murah. Salah satunya telur utuh yang bisa diganti dengan telur cair karena dianggap lebih murah. Kok bisa?
Telur merupakan salah satu bahan pokok karena kaya akan nutrisi dan serbaguna dalam berbagai masakan. Telur juga bisa ditemukan dengan mudah di pasaran.
Sayangnya, harga bahan makanan di pasaran yang semakin meningkat membuat banyak orang mencari cara untuk menghemat pengeluaran, termasuk pengeluaran terhadap telur.
Karena hal ini, tidak sedikit yang mempertimbangkan untuk mengganti telur utuh ke telur cair karena telur cair dianggap lebih murah daripada telur utuh pada umumnya.
Namun apa sebenarnya telur cair, dan kenapa bisa dianggap lebih murah? Simak penjelasan berikut, seperti dilansir dari allrecipes.com (21/2).
Telur cair atau liquid eggs sebenarnya adalah telur yang sudah dipecahkan untuk dijual dalam bentuk ‘cairan’.
Kebanyakan produknya terbuat dari telur asli atau putih telurnya saja yang sudah dipecahkan. Namun beberapa penjual juga sering menambahkan pengawet, seperti asam nitrat supaya lebih segar dan tahan lama.
Biasanya telur yang sudah dipecahkan diproses (dipasteurisasi untuk keamanan), dikemas dalam bentuk cair, barulah dijual. Secara keamanan, jika produknya sudah dipasteurisasi maka bakteri, seperti salmonella akan terbunuh.
Bagi para ibu rumah tangga aau chef yang tidak suka repot memecahkan telur, telur cair bisa jadi pilihan praktis.
Telur cair juga bisa membantu beberapa orang yang hanya ingin putih telurnya saja tanpa ingin membuang banyak kuning telur.
Kamu hanya perlu menuangkan telur cair ini ke dalam wajan atau adonan apapun tanpa perlu repot memikirkan tekstur telur lengket yang akan terkena tangan.
Sebenarnya harga telur bervariasi, tergantung tempat tinggal dan tempat belanja. Namun telur cair atau liquid egg cenderung lebih murah per unit daripada telur utuh karena biaya produksi dan pemrosesan yang efisien.
Telur cair biasanya melewati eliminasi cangkang, penghematan logistik, serta sering kali diambil dari produk telur dengan kualitas fisik kurang ideal tapi masih layak dikonsumsi.
Semua hal tersebut mampu menurunkan biaya pokok penjualan, sehingga harganya pun dijual lebih murah.
Tetapi ada baiknya memeriksa harga telur cair di supermarket atau toko swalayan untuk membandingkannya dengan telur utuh.
Rata-rata telur cair yang dijual di pasaran berisi sekitar 20 telur. Sedangkan dalam satu karton telur utuh hanya berisi 12 butir.
Harga telur cair di Indonesia berkisar antara Rp 16.000 – Rp 28.000/kg. Sedangkan telur utuh (negeri) bisa berkisar Rp 28.000 – Rp 40.000/kg.
Tidak sekadar murah dan praktis, telur cair juga bisa bertahan lebih lama dibandingkan telur utuh dengan cangkang.
Selain itu, telur cair juga lebih mudah dibekukan dan lebih mudah digunakan untuk beberapa masakan.
Telur cair juga lebih konsisten karena setiap produk memiliki rasa dan tekstur yang sama akibat takaran dan kualitas seragam.
Jenis telur ini sangat tepat bagi kamu yang memiliki usaha kuliner, produsen roti, atau butuh kecepatan dan konsistensi dalam jumlah besar.
Tetapi ketika kamu memasak di rumah, butuh kesegaran untuk hidangan langsung atau ingin mengontrol proses pengolahan dari awal, sebaiknya pilih telur utuh.
1. Mengenal telur cair
2. Harga telur cair lebih murah dari telur utuh
3. Manfaat lain telur cair


Tidak sekadar murah dan praktis, telur cair juga bisa bertahan lebih lama dibandingkan telur utuh dengan cangkang.
Selain itu, telur cair juga lebih mudah dibekukan dan lebih mudah digunakan untuk beberapa masakan.
Telur cair juga lebih konsisten karena setiap produk memiliki rasa dan tekstur yang sama akibat takaran dan kualitas seragam.
Jenis telur ini sangat tepat bagi kamu yang memiliki usaha kuliner, produsen roti, atau butuh kecepatan dan konsistensi dalam jumlah besar.
Tetapi ketika kamu memasak di rumah, butuh kesegaran untuk hidangan langsung atau ingin mengontrol proses pengolahan dari awal, sebaiknya pilih telur utuh.
3. Manfaat lain telur cair
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.




