Seorang pemilik restoran pizza di Montecatini Terme, Tuscany, Italia, menuai kecaman setelah mengunggah video berisi hinaan terhadap 16 wisatawan asal Taiwan. Begini kisahnya!
Peristiwa ini terjadi pada awal November 2025 ketika rombongan turis Taiwan tiba di restoran Pizza dal Pazzo sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Mereka sedikit terlambat karena kemacetan. Rombongan ini lalu memesan 5 pizza tipis dan 3 gelas bir untuk dinikmati bersama, sebuah keputusan yang ternyata memicu kemarahan sang pemilik restoran.
Dilansir dari South China Morning Post (28/11/2025), dalam video yang disiarkan secara langsung dan kemudian dibagikan ke media sosial, pemilik restoran yang namanya tidak disebutkan dalam laporan, menanyakan asal para wisatawan.
Ketika mereka menjawab “Taiwan”, beberapa anggota rombongan bahkan tersenyum ke arah kamera, mengira bahwa sang pemilik resto bersikap ramah.
Namun di balik sikap tersebut, pemilik resto pizza itu justru melontarkan hinaan dalam bahasa Italia. “Keluar dari sini. Saya tidak peduli dengan kalian,” ujarnya dalam rekaman itu.
Unggahan tersebut memicu gelombang kritik, terutama dari netizen China dan Taiwan yang tinggal di Italia. Dalam video lainnya, sang pemilik mengungkapkan kekesalannya kepada publik.
“Saya marah dengan para turis ini. Ada 16 orang yang datang ke resto saya, tetapi mereka hanya memesan 5 pizza dan 3 bir. Mereka konyol! Ini keterlaluan,” katanya. Ia bahkan menggunakan kata-kata kasar saat menanggapi komentar warganet yang mengecam perilakunya.
Seorang blogger yang ikut dalam rombongan wisata tersebut menjelaskan bahwa pemandu tur sebenarnya telah meminta izin kepada pemilik restoran sebelum melakukan pemesanan dalam jumlah sedikit. Ia menyebut bahwa beberapa wisatawan lanjut usia memiliki nafsu makan rendah akibat jet lag, dan sang pemilik restoran setuju ketika hal itu disampaikan.
“Pemiliknya mengangguk saat diberi tahu soal jumlah makanan yang sedikit,” ujar blogger tersebut.
Di tengah memuncaknya kemarahan publik, pemilik restoran akhirnya menghapus video bernada hinaan dan mengunggah video permintaan maaf pada 14 November.
“Saya ingin meminta maaf kepada para turis dari Taiwan. Saya hanya orang Italia yang suka bercanda. Kalian adalah orang-orang yang baik. Saya mencintai China. Saya mencintai Taiwan,” kata sang pemilik.
Akar permasalahan ini sebenarnya berasal dari budaya kuliner di Italia yng mungkin menjadi salah satu pemicu kekesalan pemilik restoran. Sebab di Italia biasanya pelanggan memesan satu pizza untuk setiap orang, bukan untuk dibagi bersama.
Sementara itu, seorang warga China yang tinggal di Italia melaporkan bahwa restoran pizza tersebut menutup gerai mereka pada 16 November tanpa penjelasan lebih lanjut.
Meski begitu Italia tetap menjadi destinasi favorit wisatawan dari China, dengan 176.000 pengunjung pada tahun lalu. Jumlah ini meningkat 24,7% dibandingkan 2023 menurut data Kementerian Pariwisata Italia.






