Indonesia vs Malaysia Soal Usulan Durian sebagai Buah Nasional

Posted on

Durian dikenal sebagai raja buah di Asia Tenggara, populer karena rasa manis dan aroma khasnya. Buah ini menjadi ikon kuliner dan komoditas ekspor penting.

Buah ini belakangan jadi sorotan setelah Malaysia ingin mengklaim durian sebagai buah nasional mereka. Langkah ini memicu perdebatan soal identitas dan kepemilikan durian Nusantara.

Indonesia menegaskan durian Nusantara memiliki produksi terbesar dan ragam varietas unggulan. Hal ini menjadikan durian bukan sekadar buah, melainkan simbol pertanian dan budaya lokal.

Dengan strategi diversifikasi dan sertifikasi internasional, durian Nusantara diharapkan tetap kompetitif. Identitasnya pun terlindungi di pasar global sambil mendukung kesejahteraan petani lokal.

Malaysia mengusulkan durian sebagai buah nasional sekaligus menetapkan 7 Juli sebagai Hari Durian Nasional. Tujuannya untuk meningkatkan branding durian mereka di pasar global.

Varietas unggulan seperti Musang King disorot karena rasa manis, tekstur lembut, dan harga jual tinggi. Dikutip dari South China Morning Post (19/11), Malaysia menekankan ‘pengakuan bukan kepemilikan’ sebagai alasan klaim mereka.

Indonesia menolak usulan Malaysia yang ingin menjadikan durian sebagai buah nasional. Menko Pangan Indonesia Zulkifli Hasan menegaskan durian Indonesia memiliki produksi jauh lebih besar.

Ia menekankan simbol nasional harus berdasar data, bukan hanya popularitas varietas tertentu. Indonesia menilai klaim Malaysia mengabaikan fakta produksi regional yang nyata.

Perselisihan ini muncul untuk mempertahankan identitas durian Nusantara, lapor firstpost.com (19/11).

Dikutip dari CNBC Indonesia (17/11), Zulhas mengatakan, “Kalau bicara (durian sebagai) simbol nasional, ya harus berdiri di atas data dan realitas. Durian Nusantara itu kekuatan kita di Asia. Menurut data BRIN, Indonesia punya 21 dari 27 spesies durian yang dikenal di dunia dan hingga 2024 sekitar 114 terdaftar varietas unggul baru,”.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi durian Indonesia sekitar 1,96 juta ton pada 2024, jauh melampaui Malaysia. Indonesia memiliki ratusan varietas unggulan.

Durian Nusantara yang terkenal antara lain Montong, Petruk, Matahari, dan Bawor. Keanekaragaman ini membuat durian Nusantara diminati pasar ekspor, terutama China dan Singapura.

Data produksi ini menjadi bukti kuat posisi durian Indonesia di kancah global.

Durian juga bagian budaya lokal, dari tradisi panen hingga festival durian di berbagai daerah. Di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, durian jadi ikon kuliner dan bahan olahan tradisional.

Slah satunya ada tradisi yang disebut ‘Wiwit Durian’. Dikutip dari Tempo.co (20/2/23) tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Temangguhng, Jawa Tengah untuk mengawali panen durian,

Indonesia mendorong diversifikasi varietas dan sertifikasi internasional untuk menjaga kualitas dan citra durian.

Indonesia mendorong diversifikasi varietas dan sertifikasi internasional untuk menjaga kualitas dan citra durian. Tujuannya, durian tetap jadi raja buah global sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Dikutip dari Xinhua (24/6) peneliti di Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan durian Indonesia memiliki peluang besar, terutama di pasar China.

Data BPS menyebutkan Data ekspor durian Indonesia sepanjang 2024 sebesar Rp 29,39 miliar. Dengan strategi ini, durian Nusantara diharapkan tetap kompetitif dan identitasnya terlindungi di pasar dunia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta tentang perdebatan durian sebagai buah nasional Malaysia vs Indonesia:

1. Malaysia Usulkan Durian sebagai Buah Nasional

2. Penolakan Indonesia

3. Produksi dan Ragam Varietas Durian Nusantara

4. Durian Jadi Bagian Budaya Nusantara

5. Strategi Masa Depan Durian Nusantara

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi durian Indonesia sekitar 1,96 juta ton pada 2024, jauh melampaui Malaysia. Indonesia memiliki ratusan varietas unggulan.

Durian Nusantara yang terkenal antara lain Montong, Petruk, Matahari, dan Bawor. Keanekaragaman ini membuat durian Nusantara diminati pasar ekspor, terutama China dan Singapura.

Data produksi ini menjadi bukti kuat posisi durian Indonesia di kancah global.

Durian juga bagian budaya lokal, dari tradisi panen hingga festival durian di berbagai daerah. Di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, durian jadi ikon kuliner dan bahan olahan tradisional.

Slah satunya ada tradisi yang disebut ‘Wiwit Durian’. Dikutip dari Tempo.co (20/2/23) tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Temangguhng, Jawa Tengah untuk mengawali panen durian,

Indonesia mendorong diversifikasi varietas dan sertifikasi internasional untuk menjaga kualitas dan citra durian.

3. Produksi dan Ragam Varietas Durian Nusantara

4. Durian Jadi Bagian Budaya Nusantara

Gambar ilustrasi

Indonesia mendorong diversifikasi varietas dan sertifikasi internasional untuk menjaga kualitas dan citra durian. Tujuannya, durian tetap jadi raja buah global sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Dikutip dari Xinhua (24/6) peneliti di Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan durian Indonesia memiliki peluang besar, terutama di pasar China.

Data BPS menyebutkan Data ekspor durian Indonesia sepanjang 2024 sebesar Rp 29,39 miliar. Dengan strategi ini, durian Nusantara diharapkan tetap kompetitif dan identitasnya terlindungi di pasar dunia.

5. Strategi Masa Depan Durian Nusantara

Gambar ilustrasi