Sebuah penelitian berskala besar kembali menyoroti kebiasaan minum kopi yang selama ini dianggap sederhana, tapi ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan. Begini penjelasannya.
Dilansir dari Independent UK (21/11/2025), studi yang melibatkan puluhan ribu orang dewasa di Amerika Serikat ini menemukan bahwa tak hanya jumlah kopi yang diminum, tetapi juga waktu menikmatinya dapat menentukan manfaat kesehatan yang diperoleh.
Peneliti menelusuri pola konsumsi kopi peserta dan menemukan perbedaan signifikan antara mereka yang minum kopi di pagi hari dan mereka yang mengonsumsinya sepanjang hari.
Temuan ini membuka diksusi baru tentang bagaimana ritme biologis tubuh dan waktu asupan kafein dapat memengaruhi risiko kematian maupun penyakit kardiovaskular. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Manfaat Kopi Lebih Optimal Jika Diminum Pagi Hari
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk menikmati kopi dapat memengaruhi manfaatnya bagi kesehatan. Penelitian yang melibatkan lebih dari 40.000 orang dewasa di Amerika Serikat ini menemukan dua pola minum kopi.
Waktu konsumsi kopi dikategorikan ke dalam tiga periode, yaitu pagi (pukul 04.00-11.59), siang (pukul 12.00-16.59), dan malam (pukul 17.00-03.59).
Pertama, kelompok yang minum kopi sebelum tengah hari dan kedua, kelompok yang mengonsumsi kopi sepanjang hari. Hasilnya menunjukkan peminum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian 16% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.
Selain itu, mereka yang terbiasa minum kopi di pagi hari juga 31% lebih rendah berisiko meninggal akibat penyakit jantung. Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi kopi di pagi hari, rupanya memberi dampak kesehatan lebih besar dibandingkan kebiasaan minum kopi sepanjang hari.
2. Efek Samping Minum Kopi Sepanjang Hari
Berbeda dengan peminum kopi di pagi hari, mereka yang minum kopi sepanjang hari tidak menunjukkan penurunan risiko kematian maupun risiko penyakit jantung.
Padahal penelitian ini juga menyoroti bahwa konsumsi kopi dalam jumlah lebih tinggi sebenarnya berkaitan signifikan dengan risiko kematian yang lebih rendah, tetapi hanya terjadi pada kelompok yang meminumnya di pagi hari.
Para peneliti menduga kebiasaan minum kopi hingga sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh serta menurunkan produksi hormon seperti melatonin yang berperan dalam pengaturan tidur.
Gangguan tidur ini dapat memicu perubahan tekanan darah dan peradangan yang berdampak pada kesehatan jantung.
Penulis utama studi, Dr. Lu Qi dari Tulane University, menjelaskan penelitian ini merupakan yang pertama meneliti hubungan antara waktu minum kopi dan risiko kesehatan. Ia mengatakan bahwa kopi selama ini diketahui tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dan justru dapat menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis.
Namun selama ini waktu konsumsi kopi belum pernah diteliti secara mendalam. Dr. Qi menambahkan konsumsi kopi pada sore atau malam hari berpotensi mengacaukan ritme biologis dan memengaruhi kadar hormon, sehingga berdampak buruk bagi faktor risiko kardiovaskular.
Ia menekankan perlunya studi lanjutan untuk menguji dampak perubahan waktu minum kopi terhadap kesehatan.
Profesor Thomas Lüscher dari Royal Brompton and Harefield Hospitals di London, Inggris, menegaskan banyak peminum kopi sepanjang hari yang mengalami gangguan tidur. Ia menilai bahwa bukti ilmiah saat ini cukup kuat menunjukkan bahwa minum kopi pada pagi hari lebih baik bagi kesehatan.
Menurutnya konsumsi kopi tetap aman, tetapi waktu minum perlu diperhatikan. Temuan serupa juga terlihat pada peminum kopi berkafein maupun tanpa kafein. Para peneliti mencatat bahwa peminum kopi di pagi hari cenderung mengonsumsi lebih sedikit kopi dibanding peminum sepanjang hari.
Namun pola ini justru memperoleh manfaat kesehatan lebih besar. Temuan ini membuka kemungkinan bahwa anjuran minum kopi di masa depan perlu mempertimbangkan waktu konsumsi, bukan hanya jumlah kopi atau kafeinnya saja.




Penulis utama studi, Dr. Lu Qi dari Tulane University, menjelaskan penelitian ini merupakan yang pertama meneliti hubungan antara waktu minum kopi dan risiko kesehatan. Ia mengatakan bahwa kopi selama ini diketahui tidak meningkatkan risiko penyakit jantung dan justru dapat menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis.
Namun selama ini waktu konsumsi kopi belum pernah diteliti secara mendalam. Dr. Qi menambahkan konsumsi kopi pada sore atau malam hari berpotensi mengacaukan ritme biologis dan memengaruhi kadar hormon, sehingga berdampak buruk bagi faktor risiko kardiovaskular.
Ia menekankan perlunya studi lanjutan untuk menguji dampak perubahan waktu minum kopi terhadap kesehatan.

Profesor Thomas Lüscher dari Royal Brompton and Harefield Hospitals di London, Inggris, menegaskan banyak peminum kopi sepanjang hari yang mengalami gangguan tidur. Ia menilai bahwa bukti ilmiah saat ini cukup kuat menunjukkan bahwa minum kopi pada pagi hari lebih baik bagi kesehatan.
Menurutnya konsumsi kopi tetap aman, tetapi waktu minum perlu diperhatikan. Temuan serupa juga terlihat pada peminum kopi berkafein maupun tanpa kafein. Para peneliti mencatat bahwa peminum kopi di pagi hari cenderung mengonsumsi lebih sedikit kopi dibanding peminum sepanjang hari.
Namun pola ini justru memperoleh manfaat kesehatan lebih besar. Temuan ini membuka kemungkinan bahwa anjuran minum kopi di masa depan perlu mempertimbangkan waktu konsumsi, bukan hanya jumlah kopi atau kafeinnya saja.





