Diet Tanpa Tersiksa! Ahli Gizi Ungkap Kunci Pola Makan Tanpa Pantangan

Posted on

Ahli obesitas terkemuka asal Amerika Serikat, Dr. Spencer Nadolsky, mengungkapkan pendekatan berbeda dalam menangani pasien yang ingin menurunkan berat badan. Begini penjelasannya!

Dilansir dari DailyMailUK (13/11/2025), ia menegaskan tidak ada makanan yang sepenuhnya ia larang bagi pasiennya selama proses penurunan berat badan berlangsung. “Tidak ada makanan yang saya larang untuk fat loss atau penurunan berat badan,” ujar Dr. Nadolsky.

Meskipun begitu, dokter yang juga pendiri klinik kesehatan virtual Vineyard ini tetap menekankan pentingnya pola makan seimbang berbasis bahan alami.

“Saya berusaha menekankan diet berbasis makanan utuh dan padat nutrisi seperti protein tanpa lemak, sayuran, serta buah-buahan. Jenis makanan ini membantu membuat orang kenyang dengan kalori yang lebih sedikit,” tambahnya.

Ia menjelaskan prinsip dasar penurunan berat badan tetap mengacu pada defisit kalori, kondisi di mana tubuh membakar lebih banyak kalori daripada jumlah yang dikonsumsi.

Dr. Nadolsky menolak pendekatan diet yang bersifat terlalu membatasi. Menurutnya, menghindari jenis makanan tertentu saat diet justru dapat memicu keinginan berlebih dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

“Saya tidak suka membatasi atau mengatur pasien dalam memilih makanan, karena sering kali hal itu justru membuat mereka semakin menginginkannya,” jelasnya.

“Saya memberikan izin bagi pasien untuk menikmati semua jenis makanan, sambil tetap berfokus pada makanan sehat dan bergizi.”

Pendekatan ini sejalan dengan berbagai penelitian yang menunjukkan kalau pembatasan ekstrem terhadap makanan saat diet, justru dapat meningkatkan risiko makan berlebihan dan perilaku tidak sehat lainnya.

Rekomendasi Dr. Nadolsky juga beriringan dengan tren global yang kini menyarankan pola makan sehat bergaya Mediterania. Konsumsi bahan makanan alami seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, serta lemak sehat dari minyak zaitun, begitu disarankan.

Penelitian Harvard University terhadap 5.000 peserta menunjukkan pola makan Mediterania yang dikombinasikan dengan olahraga dan pembatasan kalori dapat menurunkan risiko diabetes hingga 31%, disertai penurunan berat badan rata-rata 3,1 kilogram.

Dengan pendekatan fleksibel dan berbasis ilmiah ini, Dr. Nadolsky berharap setiap orang yang sedang diet dapat mencapai berat badan ideal mereka tanpa tekanan berlebih. Tentunya sambil mempertahankan kebiasaan makan yang sehat dan berkelanjutan.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi