Chef Alfan Musthafa sukses meraih gelar Queensland Chef of the Year 2025 dan memperkenalkan sate Maranggi ke kancah internasional. Begini kisah perjalanannya.
Setelah menyabet titel Queensland Chef of the Year 2025, Chef Alfan Musthafa tak hanya membawa pulang penghargaan, tetapi juga membawa semangat kuliner Indonesia ke panggung global.
Prestasi ini menjadi bukti kalau cita rasa Nusantara layak diperhitungkan di kancah dunia. Meski telah berkiprah di luar negeri, Chef Alfan tetap mengusung tradisi masakan Indonesia dalam setiap hidangannya. Ia menggabungkan bahan lokal Australia dan teknik modern dengan kekayaan rempah nusantara.
Di balik kemenangan tersebut, ada perjalanan panjang yang dilalui chef Alfan, dari pendidikan di Bali hingga hijrah ke Australia. Berikut kisahnya:
Chef Alfan berhasil menyabet gelar Queensland Chef of the Year dalam kompetisi live cooking yang diikuti ratusan chef. Prestasi ini menjadi bukti kuliner Indonesia mampu bersaing di level internasional.
Dalam kompetisi, ia menyajikan sate maranggi dengan sentuhan bahan lokal Australia, seperti lemon myrtle. “Saya ingin memperkenalkan makanan Indonesia di kancah internasional,” ungkap Chef Alfan kepada infoFood (8/11).
Kemenangan ini tidak hanya mengangkat namanya, tapi juga restoran miliknya, Warisan Restaurant, menjadi lebih dikenal publik. Tamu dari berbagai kalangan datang untuk mencicipi masakannya yang memenangkan kompetisi.
Chef Alfan menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata dan Nusa Dua Bali, jurusan manajemen tata boga. Sejak itu, karier kulinernya mulai menanjak di berbagai hotel bintang lima di Bali.
Ia pernah bekerja di Grand Hyatt, Hard Rock Hotel Bali, dan sempat membuka restoran di Pantai Kuta pada 2013. “Saya ingin mendalami pengalaman saya dan belajar lebih banyak tentang masakan,” ujarnya.
Pengalaman ini memberinya fondasi kuat untuk teknik memasak, kreativitas menu, dan manajemen restoran. Semua bekal ini membantunya bersaing di level internasional.
Tahun 2015, Chef Alfan menerima sponsorship untuk bekerja di Brisbane, Australia. Ia bergabung dengan salah satu restoran lokal sebagai chef profesional.
“Kesempatan ini membuka jalan bagi misi saya memperkenalkan kuliner Indonesia ke pasar internasional,” katanya. Pengalaman ini memberinya wawasan baru soal cita rasa dan teknik kuliner global.
Di Australia, ia juga belajar memadukan bahan lokal dengan masakan Indonesia, sehingga menghadirkan menu unik dan autentik untuk masyarakat Brisbane.
Warisan Restaurant dibuka Oktober tahun lalu dengan konsep Indonesian street food dalam balutan restoran modern. Menu andalannya, sate maranggi, langsung menjadi favorit pengunjung.
“70% tamu kami non-Indonesia, dan 100% dari mereka suka makanan Indonesia,” kata Chef Alfan. Restoran ini menjadi wadah untuk memperkenalkan kuliner nusantara ke pasar internasional.
Konsepnya menggabungkan cita rasa tradisional dengan teknik modern, sehingga masakan Indonesia lebih mudah diterima masyarakat global. Pengalaman Chef Alfan di kompetisi juga menambah kepercayaan pengunjung.
Chef Alfan berharap kuliner Indonesia bisa sejajar dengan negara Asia lain di kancah internasional. Ia ingin generasi muda chef Indonesia bangga dengan masakan sendiri.
“Kalau bukan kita siapa lagi? Mari anak-anak muda Indonesia berkarya dan memperkenalkan akar kuliner kita,” pesannya.
Ia menekankan pentingnya memperkenalkan masakan Indonesia meski bekerja di dapur restoran Italia atau Prancis.
Menurutnya, dengan memulai dari hal kecil, seperti menyuguhkan masakan Indonesia saat staff meal, akan ada jalan untuk lebih membanggakan makanan nusantara di mata dunia.
1. Penghargaan Bergengsi
2. Awal Karier di Bali
3. Hijrah ke Australia
4. Buka Usaha Warisan Restaurant
5. Harapan untuk Kuliner Indonesia



Tahun 2015, Chef Alfan menerima sponsorship untuk bekerja di Brisbane, Australia. Ia bergabung dengan salah satu restoran lokal sebagai chef profesional.
“Kesempatan ini membuka jalan bagi misi saya memperkenalkan kuliner Indonesia ke pasar internasional,” katanya. Pengalaman ini memberinya wawasan baru soal cita rasa dan teknik kuliner global.
Di Australia, ia juga belajar memadukan bahan lokal dengan masakan Indonesia, sehingga menghadirkan menu unik dan autentik untuk masyarakat Brisbane.
Warisan Restaurant dibuka Oktober tahun lalu dengan konsep Indonesian street food dalam balutan restoran modern. Menu andalannya, sate maranggi, langsung menjadi favorit pengunjung.
“70% tamu kami non-Indonesia, dan 100% dari mereka suka makanan Indonesia,” kata Chef Alfan. Restoran ini menjadi wadah untuk memperkenalkan kuliner nusantara ke pasar internasional.
Konsepnya menggabungkan cita rasa tradisional dengan teknik modern, sehingga masakan Indonesia lebih mudah diterima masyarakat global. Pengalaman Chef Alfan di kompetisi juga menambah kepercayaan pengunjung.
Chef Alfan berharap kuliner Indonesia bisa sejajar dengan negara Asia lain di kancah internasional. Ia ingin generasi muda chef Indonesia bangga dengan masakan sendiri.
“Kalau bukan kita siapa lagi? Mari anak-anak muda Indonesia berkarya dan memperkenalkan akar kuliner kita,” pesannya.
Ia menekankan pentingnya memperkenalkan masakan Indonesia meski bekerja di dapur restoran Italia atau Prancis.
Menurutnya, dengan memulai dari hal kecil, seperti menyuguhkan masakan Indonesia saat staff meal, akan ada jalan untuk lebih membanggakan makanan nusantara di mata dunia.
3. Hijrah ke Australia
4. Buka Usaha Warisan Restaurant
5. Harapan untuk Kuliner Indonesia






