Hanya di pusat makanan kaki lima ini (pujasera) ini, tikus diburu dan dihargai jutaan rupiah bagi siapapun yang bisa menangkap tikus-tikus tersebut. Begini kisahnya.
Pengelola kios di pusat makanan kaki lima Clementi 448 Market & Food Centre, Singapura, menerapkan langkah unik untuk mengatasi masalah tikus yang telah lama mengganggu pusat kuliner tersebut.
Mereka menawarkan hadiah uang tunai kepada pedagang yang berhasil menangkap tikus. Kabarnya, nominalnya disesuaikan berdasarkan ukuran tikus yang ditangkap.
Tikus berukuran besar sebelumnya bisa bernilai hingga S$100 (Rp 1,3 juta), sementara tikus yang lebih kecil dihargai lebih murah. Program ini digaungkan untuk mendorong kolaborasi antar penjual makanan demi menjaga kebersihan lingkungan tempat makan.
Mengutip laporan Mothership (02/10/2025), para pedagang mengonfirmasi tikus memang sering terlihat di area kios dan tempat makan, terutama pada malam hari menjelang kios tutup.
Beberapa pedagang juga mengeluhkan adanya kotoran tikus di balok atas kios yang menghambat proses pembersihan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Asosiasi Pemilik Toko Clementi menggagas skema penangkapan tikus yang kini sudah memasuki tahun ketiga.
Xu Chong Yu, ketua asosiasi pemilik toko di Clementi, menegaskan program ini bukan semata-mata dimaksudkan untuk mencari uang.
“Tujuannya adalah membangun kerja sama antar pedagang dalam menjaga kebersihan di pujasera ini,” ujarnya. Xu menambahkan bahwa masyarakat umum atau pengunjung yang ikut membantu menangkap tikus juga berhak menerima hadiah. Saat ini, nilai maksimal hadiah ditetapkan sebesar S$50 (Rp 640.000) per ekor.
Berdasarkan catatan dari asosiasi, totalnya sudah ada 15 ekor tikus yang berhasil ditangkap pada Juli 2025. Jadi, total hadiahnya mencapai S$305 (Rp 3,9 juta).
Pada bulan Agustus dan Oktober, jumlah tangkapan meningkat menjadi 27 dan 21 ekor tikus, dengan hadiah masing-masing sebesar S$520 (Rp 6,7 juta) dan S$240 (Rp 3,1 juta). Xu menegaskan upaya kolektif tersebut berhasil menurunkan jumlah tikus secara signifikan di pusat makanan kaki lima tersebut.
“Jumlah tikus kini jauh berkurang. Semua pihak bekerja sama untuk menghadirkan lingkungan makan yang lebih bersih,” tuturnya.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Xu menambahkan beragam metode pengendalian hama telah dicoba, termasuk perangkap serta kandang tiku. Semuanya dinilai efektif. Penjual makanan lainnya juga membenarkan bahwa jumlah tikus yang terlihat di Clementi 448 Market & Food Centre sudah menurun secara drastis.






