Para ahli kesehatan memperingatkan kebiasaan tidur larut malam dan makan pada waktu yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Peringatan ini muncul setelah pergantian waktu musim panas (daylight saving time), yang dianggap dapat mengacaukan ritme alami tubuh manusia atau ritme sirkadian.
Dilansir dari DailyMailUK (30/10/2025), Dr. Kristen Knutson, profesor neurologi sekaligus penulis dari American Heart Association (AHA), menjelaskan bahwa ritme sirkadian adalah jam biologis internal selama 24 jam yang mengatur berbagai fungsi tubuh seperti tidur, bangun, pencernaan, pelepasan hormon, dan suhu tubuh.
“Ketika ritme tubuh terganggu, misalnya karena tidur terlalu larut atau bangun terlalu cepat, hal itu dapat memicu dampak buruk bagi kesehatan,” ujarnya dalam pernyataan yang diterbitkan di jurnal Circulation.
“Menyesuaikan perilaku harian kita, terutama waktu tidur, makan, dan aktivitas fisik dengan jam biologis sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme.” tambahnya.
Gangguan pada ritme sirkadian seperti begadang, makan di waktu tak tentu, atau terkena paparan cahaya buatan sebelum tidur (seperti lampu kamar dan ponsel) dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. Ketiga kondisi tersebut memberi beban tambahan pada jantung.
Penelitian besar yang melibatkan lebih dari 89.000 peserta juga menemukan bahwa orang yang terpapar cahaya buatan di malam hari, contohnya dari layar ponsel atau elektronik lainnya memiliki risiko 23 hingga 56% lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidur dalam kondisi gelap.
“Tubuh tetap bereaksi terhadap cahaya bahkan setelah lampu dimatikan. Paparan singkat pun dapat mengganggu ritme sirkadian,” jelas Dr. Knutson.
Ia juga menekankan bahwa pola makan tidak teratur dapat mengacaukan ritme organ seperti hati dan pankreas yang berperan dalam mengatur kadar gula darah.
“Makan terlalu malam atau di jam yang tidak konsisten dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan berkontribusi pada kenaikan berat badan,” tambahnya.
Dr. Knutson menyarankan agar orang-orang menjaga konsistensi waktu tidur dan bangun setiap hari, serta mendapatkan paparan sinar matahari pagi untuk membantu menyinkronkan jam biologis tubuh.
“Setiap orang memiliki jam internalnya masing-masing, dan sudah saatnya kita mulai mendengarkan apa yang dibutuhkan tubuh,” tegasnya.
Ia memberikan anjuran sederhana, yaitu tidur dan bangun di waktu yang sama, makan lebih awal, serta rutin berolahraga dapat memberi dampak besar bagi kesehatan jantung dan metabolisme.






