Saus melengkapi rasa hidangan. Saat ini jenisnya banyak di pasaran, termasuk saus berikut yang punya fakta menarik di baliknya.
Tidak hanya bahan mentah atau bumbu rempah, tetapi hasil masakan menjadi sempurna ketika ditambah dengan saus.
Saus diartikan sebagai cairan, kuah, atau pasta kental yang digunakan untuk menambah rasa, kelembapan, atau kelezatan makanan. Rasanya bisa gurih, asam, pedas, atau bahkan manis untuk hidangan penutup.
Saat ini ada banyak jenis saus yang sering digunakan dalam masakan atau makanan tertentu. Saus-saus tersebut juga menawarkan kenikmatan yang berbeda-beda.
Namun di balik kelezatannya, ternyata ada fakta menarik dan detail-detail terkait beberapa jenis saus yang mungkin belum banyak diketahui. Tidak hanya menambah kenikmatan, tetapi beberapa saus juga bisa menyelamatkanmu dari keracunan makanan.
Penasaran? Dilansir dari ranker.com pada Rabu, (15/10/2025), berikut fakta menarik di balik 5 saus populer di dunia.
Asal usul mayones seringkali diperdebatkan. Namun banyak cerita mengungkap jika mayones berasal dari Spanyol meskipun kata ‘mayones’ diambil dari bahasa Prancis.
Kata tersebut dikaitkan dengan Mahan, ibu kota Menorca di kepulauan Spanyol yang diduduki oleh Prancis selama paruh kedua abad ke-18.
Intinya, saus ini berasal dari tiga bahan utama, yaitu telur mentah, minyak, dan cuka. Kehadiran telur mentah inilah yang dianggap bisa menyebabkan keracunan makanan.
Tetapi hal tersebut sebenarnya tidak benar. Menurut para ahli yang disebut ranker.com, produk mayones yang dijual komersial memiliki tingkat pH tinggi sehingga bakteri tidak dapat bertahan hidup.
Justru penelitian menemukan mayones dapat mencegah atau membatasi pertumbuhan bakteri dalam makanan yang jika dibiarkan bisa menyebabkan keracunan makanan.
Soy sauce merupakan saus yang sering ditambah pada masakan tertentu, biasanya masakan China atau Jepang.
Saus ini terbuat dari bahan kedelai, gandum, garam, dan air yang membutuhkan waktu enam bulan sampai satu tahun untuk difermentasi.
Proses pembuatan soy sauce melibatkan pencampuran kedelai dan gandum, kemudian racikan ini disisihkan sehingga menumbuhkan bakteri aspergillus.
Aspergillus merupakan sejenis jamur koji yang penting untuk produksi soy sauce. Setelah koji terbentuk, itu disatukan dengan air dan garam dan difermentasi selama berbulan-bulan.
Koji dianggap sebagai jenis jamur baik, tetapi tetap diartikan sebagai jamur (yang berisiko bahaya). Jadi para chef tidak diperbolehkan membuat koji sendiri.
Kalau makan di restoran sushi, kamu mungkin menemukan saus pekat berwarna hijau. Itulah yang dikenal dengan sebutan wasabi.
Namun tidak semua restoran atau warung makan menyediakan wasabi asli. Banyak juga yang kemungkinan mencampurkan bahan lain, seperti lobak, bubuk mustard, dan pewarna makanan hijau dengan sedikit tambahan wasabi asli di dalamnya.
Menurut chef Ce Bian, wasabi asli biasanya disebut dengan Wasabia Japonica, Cochlearia Wasabi, atau Eutrema Japonica. Dikenal sebagai tanaman rimpang yang tumbuh di pertanian Jepang. Pasta wasabi segar dibuat dengan memarut rimpang wasabi atau batang bawah tanah tanaman tersebut.
Sebagian besar restoran sushi tidak menggunakan wasabi asli karena harganya sangat mahal. Sekitar $200 atau Rp 3,3 juta per kilogram. Tanaman wasabi juga sulit ditemukan dan dibeli.
Makanan pedas bukan untuk semua orang. Bahkan saus pedas seperti tabasco yang terbuat dari paprika merah tua, garam, dan cuka tidak cocok untuk semua orang.
Saus pedas yang dijual di pasaran mungkin terlihat tidak pedas. Padahal banyak juga yang benar-benar dibuat dari cabai asli.
Oleh karena itu, konsumsi berlebihan bisa sangat berbahaya. Tidak hanya karena kepedasannya, tetapi kandungan garam dan pengawet tinggi di dalam saus cabai juga berisiko berbahaya.
Komposisi saus barbeque sangat bervariasi tergantung wilayah asalnya. Namun, umumnya dibuat dari tomat, cuka, mustard, atau mayones.
Terlepas dari bahan tambahan apapun yang digunakan, tomat tetap menjadi bahan utama.
Penggunaan tomat tersebut yang bisa memicu bahaya. Beberapa produsen mungkin menambah tomat puree atau pasta tomat kalengan yang bisa mengandung sebanyak 20 telur lalat atau lebih dan belatung per 100 gramnya.
Telur lalat atau belatung itu muncul karena tomat adalah makanan yang disukai oleh serangga tersebut, terutama saat proses panen, pengolahan, atau jika penyimpanan tidak higienis.
Lalat juga dapat bertelur di tomat yang sedang tumbuh atau sisa-sisa tomat yang mungkin ada di perkebunan atau pabrik pengolahan.
1. Mayones dapat melindungi dari keracunan makanan
2. Jamur koji soy sauce tidak boleh dibuat sendiri
3. Wasabi sebenarnya bukan wasabi
4. Konsumsi saus pedas bisa berbahaya
5. Banyak saus barbeque mengandung jamur dan serangga
Kalau makan di restoran sushi, kamu mungkin menemukan saus pekat berwarna hijau. Itulah yang dikenal dengan sebutan wasabi.
Namun tidak semua restoran atau warung makan menyediakan wasabi asli. Banyak juga yang kemungkinan mencampurkan bahan lain, seperti lobak, bubuk mustard, dan pewarna makanan hijau dengan sedikit tambahan wasabi asli di dalamnya.
Menurut chef Ce Bian, wasabi asli biasanya disebut dengan Wasabia Japonica, Cochlearia Wasabi, atau Eutrema Japonica. Dikenal sebagai tanaman rimpang yang tumbuh di pertanian Jepang. Pasta wasabi segar dibuat dengan memarut rimpang wasabi atau batang bawah tanah tanaman tersebut.
Sebagian besar restoran sushi tidak menggunakan wasabi asli karena harganya sangat mahal. Sekitar $200 atau Rp 3,3 juta per kilogram. Tanaman wasabi juga sulit ditemukan dan dibeli.
Makanan pedas bukan untuk semua orang. Bahkan saus pedas seperti tabasco yang terbuat dari paprika merah tua, garam, dan cuka tidak cocok untuk semua orang.
Saus pedas yang dijual di pasaran mungkin terlihat tidak pedas. Padahal banyak juga yang benar-benar dibuat dari cabai asli.
Oleh karena itu, konsumsi berlebihan bisa sangat berbahaya. Tidak hanya karena kepedasannya, tetapi kandungan garam dan pengawet tinggi di dalam saus cabai juga berisiko berbahaya.
Komposisi saus barbeque sangat bervariasi tergantung wilayah asalnya. Namun, umumnya dibuat dari tomat, cuka, mustard, atau mayones.
Terlepas dari bahan tambahan apapun yang digunakan, tomat tetap menjadi bahan utama.
Penggunaan tomat tersebut yang bisa memicu bahaya. Beberapa produsen mungkin menambah tomat puree atau pasta tomat kalengan yang bisa mengandung sebanyak 20 telur lalat atau lebih dan belatung per 100 gramnya.
Telur lalat atau belatung itu muncul karena tomat adalah makanan yang disukai oleh serangga tersebut, terutama saat proses panen, pengolahan, atau jika penyimpanan tidak higienis.
Lalat juga dapat bertelur di tomat yang sedang tumbuh atau sisa-sisa tomat yang mungkin ada di perkebunan atau pabrik pengolahan.