Memiliki pekerjaan bergaji besar sering dianggap sebagai puncak kesuksesan, tapi bagi sebagian orang, kebahagiaan ternyata tak diukur dari angka di slip gaji.
Beberapa orang bahkan nekat meninggalkan kenyamanan finansial demi bisa mencari kebahagiaan hingga mengejar hobi mereka.
Seperti kisah seorang pria Malaysia rela meninggalkan gaji Rp 60 juta demi menjadi pengantar makanan dan menemukan ketenangan batin.
Lalu ada juga kisah profesor muda asal India memilih berjualan ikan bersama orangtuanya, sementara mantan pegawai bank Kenya justru sukses setelah berjualan sayur. Ada pula wanita India yang meninggalkan gaji Rp 28 juta demi membuka usaha kue rumahan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima kisah orang-orang tinggalkan pekerjaan bergengsi mereka demi berjualan makanan hingga menjadi pengantar makanan.
1. Tinggalkan Gaji Rp 60 Juta Demi Jadi Pengantar Makanan
Seorang pria Malaysia meninggalkan pekerjaannya di sektor perkebunan dengan gaji sekitar RM 15.000 (Rp 60 juta) per bulan demi menjadi pengantar makanan.
Meski penghasilannya kini jauh lebih kecil, ia merasa hidupnya lebih bahagia dan tenang. Dulu, ia harus siap bekerja 24 jam dan menjawab pesan atasan bahkan pukul 3 pagi, hingga mengalami depresi berat dan serangan panik.
Tekanan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu bersama keluarga dan teman. Kini, sebagai kurir, ia menikmati kebebasan, bisa beristirahat, bertemu orang-orang terdekat, dan berhenti mengonsumsi obat antidepresan. Ia mengaku hidupnya lebih sederhana tetapi bermakna.
“Saya mungkin tidak kaya, tapi bisa bernapas dengan tenang setiap hari,” ujarnya.
2. Dari Profesor Muda jadi Penjual Ikan
Mohan Kumar, profesor muda berusia 27 tahun asal Karur, India, memutuskan meninggalkan pekerjaannya di universitas ternama untuk menjadi penjual ikan beku. Kedua orangtuanya memiliki toko ikan goreng di Gandhigramam, tempat ia sering membantu setelah pulang mengajar.
Dari kebiasaan itu, Kumar menyadari kebahagiaan sejatinya ia temukan saat bekerja bersama keluarganya. Akhirnya, ia memilih meninggalkan karier akademiknya yang bergengsi dan fokus berjualan ikan.
Keputusan tersebut membuat hidupnya lebih bermakna karena bisa dekat dengan orangtua dan menjalani pekerjaan yang ia cintai dengan hati tenang dan penuh kebersamaan.
3. Pegawai Bank Banting Setir Jadi Penjual Sayur
Uhuru Kenyatta, yang kini dikenal sebagai mantan presiden Kenya sekaligus pengusaha sukses, ternyata pernah menempuh jalan hidup sederhana. Meskipun berasal dari keluarga berada dan sempat bekerja di Kenya Commercial Bank setelah menyelesaikan pendidikannya, ia justru merasa jenuh dengan rutinitas kantoran.
Keinginan untuk mencari pengalaman baru membuatnya memutuskan berhenti dari pekerjaan tersebut dan beralih berjualan sayuran. Dari usaha kecil itu, ia belajar mandiri dan mengembangkan keterampilan bisnis.
Perlahan, usahanya berkembang pesat hingga menjadikannya pengusaha sukses sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan memimpin Kenya.
Asmita Paul, wanita asal Bengaluru, India, memutuskan meninggalkan pekerjaannya bergaji Rs 1,5 lakh atau sekitar Rp 28 juta per bulan demi mengejar impiannya membuat kue di rumah.
Keputusan itu menarik perhatian setelah suaminya, Sagar, membagikan foto-foto Asmita yang sibuk membuat cupcake dan kue cokelat di media sosial. Banyak netizen memuji keberanian dan keteguhan hati Asmita untuk meninggalkan karier stabil demi passion-nya.
Kini Asmita sukses membuka usaha rumahan bernama Crumble Bakes, yang menerima pesanan ratusan kue untuk berbagai acara. Ia menjual beragam produk seperti brownies Nutella, cheesecake, muffin, donat, dan red velvet dengan harga terjangkau. Hidupnya kini lebih bahagia karena bisa berkarya sesuai minat dan impiannya.
5. Tinggalkan Gaji Miliaran demi Jualan Kopi
Rochelle dan Leah, kakak beradik asal Singapura, meninggalkan pekerjaan bergaji besar, mencapai SGD 100.000 (Rp 1,2 miliar) per tahun demi membuka bisnis kopi bernama Mustang Coffee. Rochelle berlatar pendidikan Biomedis, sementara Leah lulusan Manajemen Perhotelan & Pariwisata Internasional.
Meski sukses secara finansial, keduanya merasa tertekan secara mental dan ingin mengejar passion yang lebih bermakna. Mereka lalu menggabungkan dua hal yang mereka cintai: kopi dan mobil Mustang. Kini mereka menjual kopi langsung dari mobil di kawasan Tanjung Bungah, Penang.
Mereka menjual minuman seperti latte, mocha, matcha, dan orange americano. Didukung penuh oleh keluarga, Rochelle dan Leah membuktikan bahwa kebahagiaan tak selalu datang dari gaji besar, melainkan dari pekerjaan yang dicintai.
Asmita Paul, wanita asal Bengaluru, India, memutuskan meninggalkan pekerjaannya bergaji Rs 1,5 lakh atau sekitar Rp 28 juta per bulan demi mengejar impiannya membuat kue di rumah.
Keputusan itu menarik perhatian setelah suaminya, Sagar, membagikan foto-foto Asmita yang sibuk membuat cupcake dan kue cokelat di media sosial. Banyak netizen memuji keberanian dan keteguhan hati Asmita untuk meninggalkan karier stabil demi passion-nya.
Kini Asmita sukses membuka usaha rumahan bernama Crumble Bakes, yang menerima pesanan ratusan kue untuk berbagai acara. Ia menjual beragam produk seperti brownies Nutella, cheesecake, muffin, donat, dan red velvet dengan harga terjangkau. Hidupnya kini lebih bahagia karena bisa berkarya sesuai minat dan impiannya.
5. Tinggalkan Gaji Miliaran demi Jualan Kopi
Rochelle dan Leah, kakak beradik asal Singapura, meninggalkan pekerjaan bergaji besar, mencapai SGD 100.000 (Rp 1,2 miliar) per tahun demi membuka bisnis kopi bernama Mustang Coffee. Rochelle berlatar pendidikan Biomedis, sementara Leah lulusan Manajemen Perhotelan & Pariwisata Internasional.
Meski sukses secara finansial, keduanya merasa tertekan secara mental dan ingin mengejar passion yang lebih bermakna. Mereka lalu menggabungkan dua hal yang mereka cintai: kopi dan mobil Mustang. Kini mereka menjual kopi langsung dari mobil di kawasan Tanjung Bungah, Penang.
Mereka menjual minuman seperti latte, mocha, matcha, dan orange americano. Didukung penuh oleh keluarga, Rochelle dan Leah membuktikan bahwa kebahagiaan tak selalu datang dari gaji besar, melainkan dari pekerjaan yang dicintai.