Proklamator Indonesia ternyata memiliki makanan favorit masing-masing. Bung Karno menyukai lebih banyak makanan khas Jawa, sementara Bung Hatta cinta hidangan Minang.
Dua bapak bangsa, Ir Soekarno dan Bung Hatta punya peran yang besar dalam memerdekakan Indonesia. Kerja keras dan kegigihan keduanya membebaskan penjajahan di atas tanah Nusantara.
Layaknya orang kebanyakan, Bung Karno dan Bung Hatta ternyata memiliki makanan favorit. Keduanya berbeda cukup jauh, bung Karno lebih banyak menyukai makanan khas Jawa sementara bung Hatta lidahnya erat dengan masakan khas Minang.
Bung Karno terbiasa menyantap makanan dengan sederhana. Berbeda dengan bung Hatta yang sejak muda sudah mengenal table manner dan selalu makan dengan tertib serta rapi.
Salah satu makanan favorit Ir Soekarno dari Bengkulu adalah Bagar Hiu. Dahulu banyak disajikan hidangan berbahan dasar daging ikan hiu yang dimasak seperti rendang.
Karakter daging hiu yang unik berpadu dengan bumbu berempah kuat. Sayangnya makanan ini tak lagi diizinkan untuk dikonsumsi demi menjaga keberlangsungan ikan hiu.
Lahir dan besar di Jawa membuat Bung Karno dekat dengan makanan-makanan khas Jawa, salah satunya sayur lodeh. Kuah sayur lodeh yang creamy disukai oleh Bung Karno.
Begitu pula dengan isian sayuran yang beragam. Seperti jagung, terong, dan labu siam. Rasa sayur lodeh yang gurih sedikit pedas lebih disukai bapak proklamator Indonesia.
Hidup dalam kesederhanaan membuat Bung Karno juga lebih dekat dengan para petani. Alih-alih menyantap nasi putih, disebut-sebut Bung Karno juga suka makan nasi jagung.
Baginya, nasi jagung punya peran penting untuk mengembangkan dunia tani Indonesia. Dipercaya juga bahwa asupan nasi jagung menjadi rahasia bung Karno yang tetap sehat walaupun sudah lanjut usia.
Bung Hatta yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat memiliki lidah yang akrab dengan masakan khas Minang. Salah satu menu favoritnya adalah lidah sapi goreng.
Beliau juga memiliki cara sendiri untuk menikmati sajian lidah sapi tersebut. Setelah digoreng hingga matang, bung Hatta akan menambahkan telur mata sapi sebelum menyantapnya dengan nasi putih.
Selain makanan khas Minang, ada juga kudapan dari Palembang yang digemarinya. Namanya sambal lingkung yang ditambahkan pada piring makan Bung Hatta.
Walaupun bernama sambal, sajian ini tidak berasal dari cabai yang dihaluskan. Melainkan sambal lingkung lebih mirip seperti sabun atau serundeng dengan bahan dasar daging ikan.
Selain makanan utamanya, bung Hatta juga punya makanan penutup favorit. Kudapan srikaya ketan atau yang disebut katan sarikayo di tanah Minang jadi camilan manis kesukaannya.
Ada juga ampiang dadih yang digemarinya. Menu ini hanya ditemukan di Bukittinggi yang bahannya menggunakan susu kerbau fermentasi khas tanah Minang.
Berikut ini 3 makanan favorit Bung Karno:
1. Bagar Hiu
2. Sayur Lodeh
3. Nasi Jagung
Sementara itu ada juga 3 makanan favorit Bung Hatta:
1. Lidah Sapi Goreng
2. Sambal Lingkung
3. Katan Sarikayo
Bung Hatta yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat memiliki lidah yang akrab dengan masakan khas Minang. Salah satu menu favoritnya adalah lidah sapi goreng.
Beliau juga memiliki cara sendiri untuk menikmati sajian lidah sapi tersebut. Setelah digoreng hingga matang, bung Hatta akan menambahkan telur mata sapi sebelum menyantapnya dengan nasi putih.
Selain makanan khas Minang, ada juga kudapan dari Palembang yang digemarinya. Namanya sambal lingkung yang ditambahkan pada piring makan Bung Hatta.
Walaupun bernama sambal, sajian ini tidak berasal dari cabai yang dihaluskan. Melainkan sambal lingkung lebih mirip seperti sabun atau serundeng dengan bahan dasar daging ikan.
Selain makanan utamanya, bung Hatta juga punya makanan penutup favorit. Kudapan srikaya ketan atau yang disebut katan sarikayo di tanah Minang jadi camilan manis kesukaannya.
Ada juga ampiang dadih yang digemarinya. Menu ini hanya ditemukan di Bukittinggi yang bahannya menggunakan susu kerbau fermentasi khas tanah Minang.