Kandungan vitamin A yang tinggi pada wortel membuat sayuran ini dianggap sehat. Faktanya ada efek samping yang mungkin ditimbulkan dari kebanyakan makan wortel.
Wortel dikenal luas sebagai salah satu sayuran sehat. Kaya beta karoten, serat, serta vitamin yang baik untuk mata, kulit, dan daya tahan tubuh.
Namun konsumsi wortel secara berlebihan dalam jangka waktu yang panjang juga tak disarankan. Sebab kuantitas beta karoten bisa menumpuk lebih dari yang dibutuhkan.
Kelebihan ini yang kemudian memicu berbagai potensi efek samping. Meskipun dalam banyak kasus sifatnya bersifat sementara, tetap harus diwaspadai.
Ketika beta-karoten berlebih dalam darah, pigmen ini bisa menumpuk di kulit. Terutama di area kulit tebal seperti telapak tangan, kaki, dan sekitar hidung/tepi wajah.
Efek carotenemia adalah memberi warna kekuningan atau jingga. Meskipun mencolok, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan dapat hilang dalam waktu beberapa minggu.
Wortel mengandung serat tinggi yang dipercaya bermanfaat untuk pencernaan. Namun bila konsumsinya terlalu banyak, terutama masih mentah, serat bisa memicu masalah.
Hal ini bisa memicu kembung, gas, sakit perut, serta gangguan buang air besar. Terlebih, jika konsumsi serat tinggi tidak dibarengi dengan cukup air, maka risiko konstipasi bisa meningkat.
Wortel secara alami tidak termasuk sayuran yang memiliki indeks glikemik tinggi. Meskipun wortel memiliki indeks glikemik relatif rendah, mereka tetap mengandung gula alami.
Mengonsumsi dalam jumlah besar secara tiba-tiba dapat menyebabkan naik turun gula darah. Risikonya semakin tinggi terhadap individu dengan diabetes atau masalah regulasi gula darah.
Sebagian orang percaya bahwa konsumsi wortel terlalu banyak bisa menyebabkan keracunan vitamin A. Namun kenyataannya, tubuh kita hanya mengonversi beta karoten ke vitamin A sesuai kebutuhan, sisanya tetap sebagai beta karoten.
Menurut ahli kesehatan, risiko toksisitas vitamin A dari wortel semata sangat kecil. Namun jika dikombinasikan dengan suplemen vitamin A atau diet ekstrem bisa mengganggu keseimbangan nutrisi atau penyerapan zat lain.
Tak banyak diketahui, tetapi ada risiko alergi wortel yang bisa dialami beberapa orang. Terutama mereka yang punya alergi serbuk sari atau pollen.
Reaksi beragam, bisa ringan seperti gatal di mulut atau bisa lebih berat seperti bengkak, kesulitan bernapas, hingga potensi anafilaksis pada kasus ekstrem.
Individu dengan penyakit seperti hipotiroidisme, kelenjar tiroid kurang aktif, tidak disarankan makan wortel dalam jumlah banyak. Sebab tubuh akan kesulitan dalam konversi beta karoten ke vitamin A.
Pada wanita hamil, wortel memang punya banyak manfaat. Namun konsumsi secara ekstrem bisa dianggap berlebihan vitamin A yang dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko pada janin.
Berikut ini 6 efek samping konsumsi wortel berlebih dilansir dari ICICI Lombard:
1. Carotenemia
2. Masalah Pencernaan
3. Fluktuasi Gula Darah
4. Risiko Keracunan Vitamin A
5. Reaksi Alergi
6. Risikonya pada Penyakit Bawaan


Wortel secara alami tidak termasuk sayuran yang memiliki indeks glikemik tinggi. Meskipun wortel memiliki indeks glikemik relatif rendah, mereka tetap mengandung gula alami.
Mengonsumsi dalam jumlah besar secara tiba-tiba dapat menyebabkan naik turun gula darah. Risikonya semakin tinggi terhadap individu dengan diabetes atau masalah regulasi gula darah.
Sebagian orang percaya bahwa konsumsi wortel terlalu banyak bisa menyebabkan keracunan vitamin A. Namun kenyataannya, tubuh kita hanya mengonversi beta karoten ke vitamin A sesuai kebutuhan, sisanya tetap sebagai beta karoten.
Menurut ahli kesehatan, risiko toksisitas vitamin A dari wortel semata sangat kecil. Namun jika dikombinasikan dengan suplemen vitamin A atau diet ekstrem bisa mengganggu keseimbangan nutrisi atau penyerapan zat lain.
Tak banyak diketahui, tetapi ada risiko alergi wortel yang bisa dialami beberapa orang. Terutama mereka yang punya alergi serbuk sari atau pollen.
Reaksi beragam, bisa ringan seperti gatal di mulut atau bisa lebih berat seperti bengkak, kesulitan bernapas, hingga potensi anafilaksis pada kasus ekstrem.
Individu dengan penyakit seperti hipotiroidisme, kelenjar tiroid kurang aktif, tidak disarankan makan wortel dalam jumlah banyak. Sebab tubuh akan kesulitan dalam konversi beta karoten ke vitamin A.
Pada wanita hamil, wortel memang punya banyak manfaat. Namun konsumsi secara ekstrem bisa dianggap berlebihan vitamin A yang dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko pada janin.
3. Fluktuasi Gula Darah
4. Risiko Keracunan Vitamin A
5. Reaksi Alergi
6. Risikonya pada Penyakit Bawaan





