Heboh seorang sopir ojek online (ojol) makanan dan kekasihnya dianiaya ketika mengantar pesanan pelanggan di Jogjakarta. Ternyata begini 5 fakta di balik insiden tersebut.
Pada beberapa kondisi, pelanggan yang kehilangan rasa sabar menunggu makanannya sampai tega memaki hingga berlaku kasar kepada pengantar makanannya. Salah satunya kejadian di Jogjakarta ini.
Dilansir dari akun TikTok @ayuntyasss, Jumat (5/7), rekaman melalui ponsel pemilik akun menjadi bukti penganiayaan atas dirinya dan kekasihnya. Pelanggannya yang berteriak memaki hingga menganiaya, dalam video, sempat mengaku sebagai orang dari pelayaran.
Setelah kasus tersebut viral dan rumah pelanggan digeruduk solidaritas pengantar makanan, pelanggan yang bersangkutan sampaikan klarifikasi. Ternyata ada beberapa fakta di balik keributan tersebut.
Pemilik akun TikTok @ayuntyasss yang menjadi korban penganiayaan dalam insiden tersebut menjabarkan kronologi melalui keterangan pada unggahannya. Ia mengaku di hari itu ia menemani kekasihnya bekerja sebagai pengantar makanan sebab baru saja mengurus administrasi di kampusnya.
Jelang malam hari, ponsel kekasihnya berbunyi yang menandakan masuknya pesanan makanan. Sebab pesanan yang diterima adalah sistem double order, satu pengantar makanan menerima pesanan dari beberapa pelanggan, sehingga ia mengonfirmasi kepada pelanggannya.
Salah satu pesanan datang dari Spesial Sambal dan pesanan lainnya ialah dari Fore Coffee. Pesanan dari Fore Coffee tersebut dimiliki oleh pelanggan yang mengaku sebagai ‘Mas Pelayaran’ dan menjadi sumber keributan terjadi.
Pemilik akun TikTok @ayuntyass menerangkan kekasihnya sudah bertanya pada pelanggannya. Apakah buru-buru atau tidak? Ia juga menjelaskan sistem double order serta kedua gerai pilihan pelanggan yang tengahh sibuk.
Alih-alih membalas pesan tersebut dengan tenang, pelanggan itu malah langsung menelepon pengantar makanan. Ayuntyas, walaupun tidak mengangkat telepon, mendengar jelas suara pekikan berteriak dari telepon pelanggan.
“Tapi customer (pelanggan) langsung telepon dan tidak mau tau harus on time katanya. Saya dengar sendiri dengan nada ketus. Pacar saya langsung buru-buru dan ngebut untuk pick up orderan (mengambil pesanan),” tulisnya pada kolom keterangan.
Memiliki perasaan yang buruk, Ayuntyass menyiapkan ponselnya untuk merekam video sesaat sebelum tiba di rumah pelanggannya. Baru tiba dan memberikan pesanan, pelanggannya langsung bertanya ‘(mau)bintang berapa mas?’ dan mempertanyakan kembali sistem double order yang dituduh membuat pesanannya datang terlambat.
Ayuntyass angkat suara ketika kekasihnya mulai disudutkan oleh pelanggannya. Namun pelanggannya malah tak terima karena Ayuntyass ikut menjawab pertanyaannya.
“Aku ini orang pelayaran, Mba. Aku urusannya yang ini loh (menunjuk pengantar makanan). Ngerti disiplin nggak?” tanya pelanggan dengan ketus. Adu mulut terus bergulir, pelanggan yang terkait semakin lama semakin meningkatkan nada bicaranya.
Setelah beberapa saat adu mulut tak terelakkan, pelanggan shopee food itu lantas berteriak dan memaki keduanya. Kasih dari pengantar makanan yang tak terima dimaki kemudian menjawab dengan nada tinggi.
Tiba-tiba pelanggan tersebut lari dan menyerang kekasih dari pengantar makanan tersebut. Dalam rekaman amatir yang diunggah, terlihat kamera ponsel yang sempat jatuh. Warga sekitar dan keluarga pelanggan berusaha memisahkan, tetapi gagal.
“Keadaan semakin memanas dan ada satu orang entah saudara atau kakak laki-laki dari customer yang akhirnya tersulut, mengangkat kerah baju saya dan menyeret-nyeret saya seperti di video yang membuat tangan dan muka saya lecet-lecet akibat kuku… Kejadian selanjutnya tidak terekam saat saya dijambak oleh salah satu bapak-bapak yang ada di dalam video. Saya hanya merasakan dijambak di bagian kiri dan kanan kepala saya,” lanjutnya.
Keributan tersebut viral dan terus bergulir. Sampai-sampai aksi solidaritas pengantar makanan di Godean, Jogjakarta menggeruduk rumah pelanggan tersebut.
Dilansir dari infojogja, Sabtu (6/7), pelanggan tersebut mengamankan diri ke Polsek Godean. Pelanggan yang bernama Birdha, menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas penganiayaan yang telah dilakukan.
Warga sekitar juga meluruskan terkait pernyataan Birdha sebagai orang pelayaran. Faktanya ia bekerja pada bidang pelayanan, kesalahan ucap diduga terjadi akibat emosi yang memuncak, yang sedang pulang dari pekerjaannya di Kalimantan sebab keperluan keluarga.
Berikut ini 5 fakta kasus penganiayaan pengantar makanan oleh pelanggannya di Jogja:
1. Duduk Perkara
2. Pelanggan Marah via Pesan Singkat
Fakta kasus penganiayaan pengantar makanan berlanjut di halaman berikutnya.
3. Keributan di Lokasi
4. Penganiayaan
5. Bukan ‘Pelayaran’ tapi ‘Pelayanan’
Memiliki perasaan yang buruk, Ayuntyass menyiapkan ponselnya untuk merekam video sesaat sebelum tiba di rumah pelanggannya. Baru tiba dan memberikan pesanan, pelanggannya langsung bertanya ‘(mau)bintang berapa mas?’ dan mempertanyakan kembali sistem double order yang dituduh membuat pesanannya datang terlambat.
Ayuntyass angkat suara ketika kekasihnya mulai disudutkan oleh pelanggannya. Namun pelanggannya malah tak terima karena Ayuntyass ikut menjawab pertanyaannya.
“Aku ini orang pelayaran, Mba. Aku urusannya yang ini loh (menunjuk pengantar makanan). Ngerti disiplin nggak?” tanya pelanggan dengan ketus. Adu mulut terus bergulir, pelanggan yang terkait semakin lama semakin meningkatkan nada bicaranya.
Setelah beberapa saat adu mulut tak terelakkan, pelanggan shopee food itu lantas berteriak dan memaki keduanya. Kasih dari pengantar makanan yang tak terima dimaki kemudian menjawab dengan nada tinggi.
Tiba-tiba pelanggan tersebut lari dan menyerang kekasih dari pengantar makanan tersebut. Dalam rekaman amatir yang diunggah, terlihat kamera ponsel yang sempat jatuh. Warga sekitar dan keluarga pelanggan berusaha memisahkan, tetapi gagal.
“Keadaan semakin memanas dan ada satu orang entah saudara atau kakak laki-laki dari customer yang akhirnya tersulut, mengangkat kerah baju saya dan menyeret-nyeret saya seperti di video yang membuat tangan dan muka saya lecet-lecet akibat kuku… Kejadian selanjutnya tidak terekam saat saya dijambak oleh salah satu bapak-bapak yang ada di dalam video. Saya hanya merasakan dijambak di bagian kiri dan kanan kepala saya,” lanjutnya.
Keributan tersebut viral dan terus bergulir. Sampai-sampai aksi solidaritas pengantar makanan di Godean, Jogjakarta menggeruduk rumah pelanggan tersebut.
Dilansir dari infojogja, Sabtu (6/7), pelanggan tersebut mengamankan diri ke Polsek Godean. Pelanggan yang bernama Birdha, menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf atas penganiayaan yang telah dilakukan.
Warga sekitar juga meluruskan terkait pernyataan Birdha sebagai orang pelayaran. Faktanya ia bekerja pada bidang pelayanan, kesalahan ucap diduga terjadi akibat emosi yang memuncak, yang sedang pulang dari pekerjaannya di Kalimantan sebab keperluan keluarga.