Cabai gendot menyita perhatian banyak orang usai viral dibuat oseng-oseng oleh teh Shanty. Bentuknya unik dan punya rasa pedas yang disebut lebih dari cabai rawit!
Belum lama ini Shanty Denny atau kerap disapa teh Shanty membagikan tutorial masakan yang unik. Menunya disebut ‘ase cabe’ yang terdiri dari cabai gendot dan bahan lain lalu digoreng atau dioseng.
Selain kreasinya yang menarik, bentuk dari cabai gendot juga menyita perhatian. Tidak seperti cabai pada umumnya, cabai gendot punya ukuran lebih besar dan tekstur yang mirip seperti paprika dan cabai hijau besar. Selain itu, tingkat kepedasannya juga disebut-sebut lebih tinggi daripada cabai rawit.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Berikut 5 fakta cabai gendot yang mungkin belum banyak diketahui!
Cabai gendot atau dikenal juga sebagai cabai Habanero berasal dari wilayah Amazon dan menyebar ke wilayah Meksiko. Cabai tersebut lalu banyak dibudidayakan di semenanjung Yucatan, Meksiko yang sampai saat ini menjadi wilayah penghasil cabai gendot terbesar di dunia.
Namun, pendapat lain juga menyebutkan kalau cabai gendot tumbuh di wilayah panas, seperti Amerika Serikat, Panama, Kosta Rika, dan Belize. Setelah sampai di Spanyol, cabai ini juga semakin meluas ke seluruh dunia. Akibatnya pada abad ke-18, seorang taksonomis mengira bahwa cabai gendot berasal dari China. Lalu menggolongkannya sebagai Capsicum Chinense atau cabai China.
Di Indonesia, cabai gendot banyak ditemukan di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa tengah. Tidak hanya lahannya yang terlihat di sisi kanan kiri pbjek wisata, tetapi cabai ini juga banyak dijual eceran di warung atau toko oleh-oleh.
Melansir atmago.com, cabai gendot tumbuh baik di area dengan paparan matahari pagi yang cukup dan di tanah dengan kadar pH sekitar 5-6 atau sedikit asam.
Cabai ini juga banyak tumbuh di daerah beriklim sejuk dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut. Tidak heran jika Dieng dipilih sebagai tempat budidaya cabai tersebut karena oleh lahan pertanian yang tepat.
Meskipun berada di dataran tinggi, tetapi lahan tersebut tidak tertutup pohon besar. Sehingga masih ada intensitas matahari tinggi dan kadar keasaman tanah yang berkisar 5-6 cocok untuk pertumbuhan, lapor situs situs Tani Jiwo (2018),
Dalam proses penanamannya, cabai ini juga harus diberi air jika dalam keadaan kering. Tidak boleh terlalu basah karena tanah dan akar yang basah akan membuat cabai tersebut punya rasa pahit. Tanaman ini juga berbunga abadi. Artinya dengan penanganan benar dan kondisi pertumbuhan baik akan menghasilkan bunga dan juga buah dalam waktu lama, lapor vivaborneo.com