4 Trik Psikologis Restoran untuk Membuat Pelanggan Pesan Lebih Banyak

Posted on

Tanpa disadari, keputusan pembelian makanan di restoran bisa dipengaruhi trik psikologis yang mereka terapkan. Ini tercermin dari cara restoran menulis menu sampai memilih musik.

Pihak restoran berusaha membuat pelanggan menghabiskan lebih banyak uang saat bersantap adalah hal wajar. Mereka melakukan berbagai cara, seperti menawarkan promo langsung hingga menerapkan trik-trik psikologis yang mungkin tidak disadari pelanggan.

Hal tersebut diungkap pakar marketing dan psikologi, Basia, melalui unggahan TikTok @everupmarketing. Mengutip NY Post (19/4/2025), Basia menekankan bahwa pelanggan sejatinya didorong, dipersiapkan, dan dimanipulasi sejak masuk restoran.

Berikut 4 trik psikologis yang biasa dipakai restoran agar pelanggan memesan lebih banyak makanan:

Pada penentuan harga menu, biasanya ada satu menu yang harganya jauh lebih mahal dibanding menu lain. Sejatinya menu itu tidak kemahalan (overpriced), tetapi sengaja dihadirkan untuk membuat harga menu lainnya jadi terlihat masuk akal.

Masih soal penulisan menu, sering kali pihak restoran hanya menulis angka untuk informasi harga menu. Mereka tak menyertakan simbol atau lambang uang agar tidak terkesan mahal.

Contohnya, penulisan “Rp 250.000” akan terkesan mahal, ketimbang “250k” saja. Cara ini sangat mungkin membuat pelanggan tak ragu memilih menu apapun yang diinginkan.

Basia juga mencatat seringkali kamu menemukan stoples kaca isi tip di dekat meja kasir. Pihak restoran ingin pelanggan berpikir kalau pemberian tip itu adalah hal yang jamak dilakukan pelanggan lain, sehingga terlihat sebagai sebuah keharusan.

Basia mengungkap bahkan sering kali pegawai restoran menaruh sendiri uang di stoples tip itu untuk ‘menekan’ pelanggan memberi tip.

Trik psikologis lain yang kerap digunakan adalah cara pihak restoran menulis menu. Beberapa ditulis tangan dengan keterangan “special” atau “menu of the day”.

Hal ini akan membuat pelanggan tertarik. Mereka sangat mungkin berpikir menu itu terbatas, fresh, dan langka sehingga layak dipesan.

Perhatikan juga musik yang diputar di restoran. Menurut Basia, musik juga merupakan bagian trik psikologis yang dipakai pihak restoran untuk memengaruhi pelanggan.

“Restoran akan memasang lagu dengan tempo lambat (slow) saat restoran sepi, lalu menyalakan lagu tempo cepat atau beat saat kondisi penuh. Karena lagu slow akan membuat pelanggan betah lama-lama, sedangkan lagu beat membuat pelanggan makan lebih cepat dan segera meninggalkan restoran,” kata Basia.

Semua yang terjadi di restoran bukan kebetulan, melainkan taktik persuasi psikologis. “Karena ketika itu terasa seperti keputusan Anda, Anda tidak akan mempertanyakannya,” tutup Basia.

1. Penulisan Harga Menu

2. Stoples Isi Uang Tip

3. Menu of The Day

4. Jenis Musik di Restoran